RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Jahe merah merupakan salah satu rempah yang dipercaya memiliki segudang manfaat kesehatan.
Saat ini, sudah banyak produsen kesehatan menjual jahe merah dalam bentuk suplemen hingga minuman seduh yang praktis.
Jahe merah dapat dikonsumsi di segala usia, tak terkecuali untuk ibu hamil. Beberapa penelitian telah menemukan manfaat tersembunyi dari jahe merah untuk ibu hamil.
Rimpang jahe merah utamanya mengandung flavonoid. Selain itu, terkandung pula senyawa oleoresin, zingerone, shogaol, dan gingerol, yang memberikan rasa pedas khas.
BACA JUGA:Bahaya Racun Ikan Tongkol! Simak Panduan Mudah Membuang Racunnya
Dalam buku Seri Apotik Dapur: Dengan Khasiat Tersembunyi Dari Jahe karya Hamidah Jauhary, dijelaskan bahwa jahe juga mengandung vitamin dan mineral, seperti folat (B9), niacin (B3), asam pantotenat (B5), pyridoxine (B6), vitamin C, vitamin E, vitamin K, kalsium, zat besi, mangan, magnesium, seng, dan fostor.
Bunda dapat mengonsumsi jahe merah selama hamil. Melansir dari beberapa sumber, berikut 5 manfaat jahe merah untuk ibu hamil:
1. Menurunkan tekanan darah
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di International Journal of Nursing and Health Services (IJHNS) Vol. 3 No. 4 tahun 2020, jahe merah dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada ibu hamil yang mengidap hipertensi gestasional.
BACA JUGA:Cara Minimalisasi Karsinogen Penyebab Kanker pada Hidangan Sate Kambing
Penelitian ini dilakukan pada 34 pasien yang kemudian diberikan obat anti-hipertensi plus ekstrak jahe merah dengan dosis 500 mg selama 14 hari.
"Ibu hamil dengan hipertensi gestasional dapat memanfaatkan ekstrak jahe merah sebagai alternatif pengobatan hipertensi gestasional," demikian isi penelitian.
2. Mengontrol kadar kolesterol
Kadar kolesterol umumnya naik selama masa kehamilan. Tetapi, Bunda perlu menjaga kadarnya agar tidak naik secara drastis, terutama kolesterol total dan kadar trigliserida.
Dilansir laman Parents, kadar kolesterol yang tinggi sering kali dikaitkan dengan komplikasi tertentu. Sementara itu, kadar trigliserida yang tinggi dan tidak normal berhubungan dengan preeklamsia dan diabetes gestasional, yang dapat menimbulkan risiko bagi ibu hamil dan bayinya.