LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Sebanyak tujuh dari delapan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong telah diperiksa oleh penyidik Satreskrim Polres Lebong terkait dugaan keterlibatan mereka dalam aksi penyegelan ruang kerja Wakil Bupati Lebong, Drs. Fahrurrozi, M.Pd.
Pemeriksaan dilakukan untuk mengumpulkan keterangan lebih lanjut terkait aksi yang terjadi pada 6 November 2024 lalu.
Insiden ini bermula ketika kelompok yang menamakan diri Forum Penyelamat Birokrasi Lebong melakukan penyegelan ruang kerja Wakil Bupati.
Massa yang terdiri dari ASN, guru, Tenaga Harian Lepas Terdaftar (THLT), dan perangkat desa, menuntut agar Plt Bupati hadir untuk mendengarkan aspirasi mereka. Namun, karena Plt Bupati tidak berada di lokasi, ruang kerja Wakil Bupati disegel sebagai bentuk protes.
BACA JUGA:TPP ASN Tunggu Transfer, Massa Ragukan DBH
Selain penyegelan ruang kerja, massa juga melakukan unjuk rasa di Kantor Pemkab Lebong dan Gedung DPRD Lebong, menuntut agar aspirasi mereka segera ditindaklanjuti oleh pihak legislatif.
Aksi ini dinilai mengganggu jalannya pemerintahan di Kabupaten Lebong.
Kapolres Lebong, AKBP Awilzan, SIK, melalui Kasat Reskrim, AKP Rabnus Supandri, S.Sos, menyampaikan bahwa tujuh ASN terlapor yang telah diperiksa adalah Zu, BI, DP, IK, EK, Er, dan EN.
Sementara itu, satu saksi lainnya, MS, akan dipanggil dalam waktu dekat untuk melengkapi penyelidikan.
BACA JUGA:ASN Terlapor Dugaan Penyegelan Ruang Kerja Diminta Kooperatif
"Sejauh ini sudah tujuh ASN yang kami periksa terkait keterlibatan mereka dalam penyegelan ruang kerja Wakil Bupati. Tinggal satu saksi lagi yang akan kami panggil," ujar AKP Rabnus.
Ia menambahkan bahwa semua saksi yang telah diperiksa bersikap kooperatif dan diharapkan saksi terakhir juga dapat memberikan keterangan serupa.
Rabnus menegaskan bahwa hasil pemeriksaan belum dapat dipublikasikan karena proses penyelidikan masih berlangsung.
"Penyelidikan terus berjalan, dan kami akan memastikan semua pihak yang terlibat memberikan keterangan untuk memperjelas kejadian ini," tutupnya.