2. Jarak Tempuh Kendaraan Tinggi
Odometer juga menjadi indikator penting untuk menentukan kelayakan ban. Biasanya, dalam satu tahun, mobil menempuh jarak sekitar 20.000 kilometer.
Jika total jarak tempuh sudah mencapai 40.000 kilometer atau lebih, sebaiknya ban diganti meskipun tidak menunjukkan tanda fisik kerusakan.
Jangka waktu ideal untuk mengganti ban adalah sekitar tiga tahun. Menggunakan ban lebih lama dari waktu tersebut dapat menurunkan elastisitas karet ban, yang berpotensi menyebabkan masalah keamanan.
3. Ban Banyak Tambalan
Ban yang telah mengalami banyak tambalan cenderung kehilangan performa optimalnya. Kondisi ini membuat ban tidak lagi aman untuk digunakan, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi.
Ban dengan banyak tambalan lebih rentan terhadap pecah atau meletus. Oleh karena itu, jika ban sudah terlalu sering ditambal, sebaiknya segera diganti dengan yang baru.
4. Tapak Ban Sudah Gundul
Ban yang gundul, baik di bagian luar maupun dalam, menandakan penurunan daya cengkeram. Hal ini sangat berbahaya, terutama saat berkendara di jalan licin atau basah.
Ban gundul tidak mampu memberikan traksi yang cukup, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
5. Banyak Goresan pada Dinding Ban
Dinding ban yang penuh dengan goresan atau luka menjadi salah satu tanda lain bahwa ban perlu diganti. Kondisi ini sering diabaikan, padahal goresan dapat melemahkan struktur ban.
Jika terus digunakan, ban berisiko pecah, terutama saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi atau membawa muatan berat.
Tips Merawat Ban untuk Umur Pemakaian Lebih Panjang
Untuk memaksimalkan umur pemakaian ban, pemilik kendaraan disarankan untuk rutin memeriksa tekanan angin, menjaga keseimbangan ban (balancing), dan memastikan rotasi ban dilakukan secara berkala. Selain itu, hindari membawa beban berlebih yang dapat mempercepat keausan ban.
Dengan memahami tanda-tanda kerusakan dan melakukan perawatan yang tepat, Anda tidak hanya meningkatkan kenyamanan berkendara, tetapi juga memastikan keselamatan di jalan.