Pemakaian ABS tidak boleh sembarangan. Teknologi ini bekerja optimal jika pengendara mematuhi beberapa aturan berikut:
Jangan gunakan ABS saat menikung: Pengereman dengan ABS saat posisi motor miring atau setang tidak lurus dapat menyebabkan kendaraan kehilangan keseimbangan.
Gunakan kombinasi rem depan dan belakang: Mengandalkan rem depan saja, meskipun dilengkapi ABS, tetap dapat menyebabkan risiko kecelakaan. Tekanan rem belakang juga harus digunakan untuk menjaga stabilitas kendaraan.
Perhatikan kondisi jalan: ABS tidak dirancang untuk mengatasi semua jenis permukaan jalan, seperti jalan yang terlalu licin atau berbatu.
Edukasi Keselamatan Berkendara
Sebelum menggunakan teknologi ABS, pengendara harus terlebih dahulu memahami dasar-dasar pengereman yang baik. Edukasi soal keselamatan berkendara menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko kecelakaan.
Dengan memahami teknik pengereman konvensional, pengendara dapat mengembangkan keterampilan yang lebih baik dalam menghadapi berbagai situasi di jalan.
Sayangnya, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih tinggi, yang mengindikasikan kurangnya kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara.
Banyak pengendara lebih mengandalkan teknologi seperti ABS daripada meningkatkan kemampuan teknis mereka.
Kesimpulan
Honda, sebagai salah satu produsen sepeda motor terbesar di Indonesia, belum merekomendasikan ABS sebagai fitur standar pada semua produknya. Sebab, tanpa edukasi yang tepat, teknologi ini tidak akan memberikan manfaat maksimal.
Pengendara perlu memahami bahwa teknologi keselamatan seperti ABS hanya alat bantu, sedangkan perilaku berkendara yang aman tetap menjadi faktor utama dalam mencegah kecelakaan.