RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Qualcomm, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, telah mengukuhkan diri sebagai salah satu pemain utama dalam industri chipset global.
Dikenal melalui submerek Snapdragon, Qualcomm terus berinovasi dengan menghadirkan chipset unggulan yang menjadi pilihan utama untuk perangkat seluler seperti smartphone dan tablet.
Chipset Snapdragon dikenal luas karena performanya yang cepat, efisiensi daya yang baik, serta dukungan teknologi jaringan nirkabel canggih seperti 4G dan 5G.
Chipset Qualcomm vs Snapdragon: Apa Bedanya?
Secara teknis, chipset Qualcomm dan Snapdragon berasal dari perusahaan yang sama, namun ada perbedaan dalam penerapannya.
Chipset Qualcomm, yang lebih umum digunakan untuk perangkat non-seluler seperti modem komunikasi jarak jauh dan sistem navigasi GPS, memiliki teknologi yang juga diterapkan pada chipset Snapdragon.
Meskipun begitu, Snapdragon lebih difokuskan pada perangkat seluler dan dikenal karena kinerja dan kemampuannya dalam mendukung teknologi jaringan canggih.
BACA JUGA:Bocoran Samsung Galaxy A36 5G! Chipset Naga dan Android 15 Hadir di Kelas Menengah!
Perbedaan utama antara keduanya adalah branding dan pemasaran.
Qualcomm lebih banyak berfokus pada pasar perangkat non-seluler, sementara Snapdragon, sebagai submerek dari Qualcomm, lebih dikenal di kalangan pengguna ponsel pintar berkat kinerjanya yang unggul.
Chipset Snapdragon sendiri telah berkembang pesat sejak pertama kali diperkenalkan pada 2007 dengan QSD 8250, yang menjadi pelopor penggunaan arsitektur ARM dan mendukung jaringan 3G.
Sejarah dan Perkembangan Qualcomm Snapdragon
Perjalanan Qualcomm dalam industri chipset dimulai pada tahun 1993, ketika mereka merilis chipset pertama untuk ponsel.
Namun, puncak keberhasilan mereka baru tercapai pada awal 2000-an setelah meluncurkan seri MSM mobile station modem yang menggabungkan CPU, GPU, dan modem dalam satu paket.
Keunggulannya dalam efisiensi daya dan performa membuat seri MSM ini banyak digunakan oleh produsen ponsel ternama.