RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Petani kelapa di Kecamatan Lebong Tengah, Kabupaten Lebong, menghadapi kesulitan ekonomi akibat turunnya harga kelapa di saat kebutuhan pokok meningkat.
Kondisi ini membuat banyak petani kelapa menjerit, karena mereka sangat mengandalkan pendapatan dari hasil panen kelapa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Huri (50), salah seorang petani kelapa di Lebong Tengah, mengatakan bahwa mayoritas masyarakat di wilayahnya mengandalkan penghasilan dari penjualan kelapa.
Baca Juga: Kapolsek Imbau Warung Tak Jual Lem Aibon dan Obat Batuk ke Anak-Anak
Namun, dengan harga kelapa yang terus merosot, perekonomian petani pun semakin terjepit.
"Saat ini, harga kelapa tua ukuran besar hanya Rp 1.500 per butir. Padahal, sebelumnya sempat mencapai Rp 2.500 per butir. Dengan harga yang terjun bebas ini, kami makin sulit memenuhi kebutuhan," ujar Huri.
Penurunan harga kelapa ini, menurut Huri, sudah berlangsung selama satu tahun terakhir.
Jika harga tetap berada di Rp 2.500 per butir, setidaknya pendapatan petani bisa sedikit lebih baik.
Namun, harga murah yang terus berlanjut membuat penghasilan petani tidak cukup membantu ekonomi keluarga.
"Penurunan harga ini mungkin karena daerah kami terpencil dan akses transportasinya sulit, sehingga biaya distribusi lebih mahal. Kami berharap pemerintah daerah Lebong bisa memberikan perhatian lebih terhadap nasib petani kecil seperti kami," tutupnya.