JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kementerian Kesehatan memperingatkan prevalensi osteoporosis sangat tinggi terjadi pada wanita berusia 50 hingga 80 tahun.
Angka tersebut meningkat menjadi 53 persen pada wanita yang usia di atas 80 tahun.
Hal itu seharusnya menjadi peringatan akan pentingnya menjaga kesehatan tulang dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindunginya sejak dini.
"Osteoporosis dapat berkembang secara diam-diam, sering kali tanpa gejala, sampai akhirnya terjadi patah tulang," kata Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), Dr. dr. Tirza Z Tamin, Sp.KFR, M.S. (K), FIPM (USG), Jumat (18/10).
Menurut sebuah studi, dua dari setiap lima orang Indonesia berisiko terkena osteoporosis, terutama mereka yang termasuk dalam kategori wanita pascamenopause dan lansia.
Pada 2050, Indonesia diproyeksikan memiliki sekitar 71 juta orang berusia di atas 60 tahun, dan fakta ini dapat menyebabkan peningkatan tajam pada kasus osteoporosis.
"Penyakit ini tidak hanya terbatas pada lansia, risiko osteoporosis juga mengintai orang-orang mulai usia akhir 30-an," ujarnya.
Oleh karena itu, kurangnya diagnosis yang memadai akibat rendahnya kesadaran dan kurangnya deteksi dini dapat memperburuk prevalensi penyakit ini di Indonesia, sambungnya.
Dalam rangka memperingati Hari Osteoporosis Sedunia 2024, Anlene, meluncurkan inisiatif nasional dengan melakukan screening osteoporosis untuk 500 ribu orang di 12 wilayah.
Lokasi screening osteoporosis antara lain di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan 8 kota lainnya.
"Kami berkomitmen meningkatkan kesadaran masyarakat serta mendorong deteksi dini terhadap silent disease yang sering tidak terdiagnosis ini," beber Marketing Fonterra Brands Indonesia, Farzad Fazi.
Kegiatan yang digelar sejak Agustus 2024 itu, ditargetkan mampu mendeteksi hingga setengah juta orang pada akhir Juli 2025.
Peserta yang berminat akan menerima pemeriksaan kepadatan tulang gratis senilai Rp 500 ribu yang disediakan oleh Anlene.
"Asupan nutrisi yang lengkap sangat penting bagi kesehatan tulang, sendi, dan otot," ujarnya.
Upaya tersebut memperluas inisiatif Anlene setelah berhasil menyediakan pemeriksaan untuk 50 ribu orang di tahun sebelumnya.
Ekspansi kali ini diharapkan makin membawa layanan kesehatan yang penting ini ke daerah-daerah yang kurang terlayani.
“Osteoporosis adalah penyakit yang dapat dicegah, dan sangat menyedihkan untuk melihat banyak orang yang kita sayangi berjuang melawan penyakit ini,” tambah Presiden Direktur Fonterra Brands Indonesia, Yauwanan Wigneswaran. (jp)
Kategori :