RADARLEBONG.BACAKORAN.CO-- HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan dua istilah yang sering digunakan secara bersamaan, tetapi sebenarnya merujuk pada dua tahap berbeda dalam perkembangan penyakit.
HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS, dan meskipun keduanya terkait erat, perbedaan antara keduanya sangat penting untuk dipahami.
HIV (Human Immunodeficiency Virus):
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini menyerang sel-sel CD4 atau sel T, yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh.
BACA JUGA:5 Warga Terjangkit HIV/AIDS, Dinkes Lebong: Didapat dari Luar Daerah
CD4 bertanggung jawab atas pertahanan tubuh terhadap infeksi dan penyakit. Infeksi HIV dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan asi.
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome):
AIDS adalah tahap lanjut dari infeksi HIV. Seseorang dianggap menderita AIDS ketika sistem kekebalan tubuhnya sudah sangat melemah dan tidak mampu melawan infeksi dan penyakit tertentu.
Diagnosis AIDS biasanya ditegakkan ketika jumlah sel CD4 dalam darah mencapai tingkat yang sangat rendah atau ketika seseorang mengalami infeksi yang disebut sebagai penyakit oporportunis, yang jarang terjadi pada individu dengan sistem kekebalan yang sehat.
BACA JUGA:Waspada 6 Kasus HIV/AIDS Aktif Berkeliaran di Lebong
Perbedaan Utama:
Infeksi vs. Sindrom: HIV adalah virus yang menyebabkan infeksi, sementara AIDS adalah sindrom atau serangkaian gejala dan tanda-tanda yang timbul sebagai akibat dari melemahnya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi HIV.
Gejala dan Tanda-tanda: Infeksi HIV pada awalnya mungkin tidak menunjukkan gejala. Namun, setelah beberapa waktu, seseorang mungkin mengalami gejala flu ringan. AIDS, di sisi lain, ditandai dengan gejala yang lebih serius, seperti penurunan berat badan yang drastis, demam, dan infeksi yang terus-menerus.
Pengobatan: HIV dapat dikendalikan dengan terapi antiretroviral (ARV). ARV dapat membantu menekan perkembangan virus dan menjaga jumlah sel CD4 agar tetap tinggi.
Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV sepenuhnya, ARV dapat membantu orang hidup dengan HIV untuk menjalani hidup yang panjang dan sehat. Pada saat ini, tidak ada obat untuk menyembuhkan AIDS, tetapi pengobatan dan pencegahan infeksi oportunistik dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita AIDS.