RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Menjelang masa tanam pertama (MT1), petani padi di wilayah Bingin Kuning diimbau untuk memahami teknik pemupukan yang tepat agar hasil panen lebih optimal.
Menurut Koordinator Penyuluh Pertanian (Korluh) Bingin Kuning, Reti Puspita, SP, M.Si, pemupukan tanaman padi memerlukan perhatian khusus, karena tidak ada standar dosis dan waktu yang pasti.
Faktor-faktor seperti struktur tanah dan kondisi unsur hara yang berbeda di setiap lokasi memerlukan teknik pemupukan yang bervariasi.
Baca Juga: Pemkab Lebong Dapat Dana Insentif Fiskal Rp 11,7 Miliar
"Pemupukan pertama dilakukan ketika padi berumur 7-10 hari, pemupukan kedua pada usia 21 hari, dan pemupukan ketiga pada usia 42 hari," ujar Reti.
Reti menjelaskan, pada pemupukan pertama, dosis yang digunakan adalah 75 kg urea, 100 kg SP-36, dan 50 kg KCl per hektar.
Untuk pemupukan kedua, petani dianjurkan menggunakan 150 kg urea, dan pada pemupukan ketiga kembali menggunakan 75 kg urea dan 50 kg KCl per hektar.
Meski demikian, hasil yang baik dapat tetap dicapai meskipun petani tidak memiliki jumlah pupuk yang ideal, asalkan pemupukan dilakukan sesuai dengan umur tanaman.
"Pemupukan yang tepat lebih penting daripada jumlah pupuk yang digunakan. Meskipun menggunakan banyak pupuk, jika tidak sesuai dengan prosedur, hasil panen belum tentu memuaskan. Sebaliknya, meski pupuk yang digunakan sedikit, jika diberikan sesuai tahapan yang benar, hasilnya bisa lebih baik," jelasnya.
Reti berharap agar para petani dapat mengikuti prosedur pemupukan yang benar untuk memaksimalkan hasil panen mereka.
“Kami berharap petani padi dapat mempraktikkan teknik pemupukan yang benar, karena itu akan sangat berpengaruh pada hasil panen," tandasnya.