RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - IndoDax, salah satu platform cryptocurrency terbesar di Indonesia, baru-baru ini mengalami serangan siber yang sangat signifikan.
Serangan ini menyebabkan kerugian sekitar $18,2 juta (24,2 miliar won) setelah lebih dari 150 transaksi mencurigakan terdeteksi.
Para hacker berhasil mengakses sistem dompet IndoDax dan mencuri cryptocurrency senilai $14,4 juta.
Sebagian besar dari dana yang dicuri telah diubah menjadi Ethereum (ETH), mempersulit upaya pemulihan oleh pihak berwenang.
Menurut informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, termasuk CyberAlert, para hacker melakukan serangan dengan mengakses sistem dompet IndoDax, yang menyimpan sebagian besar aset digital platform tersebut.
BACA JUGA:Dapatkan Cryptocurrency dengan Mudah: Review Lengkap TapSwap APK
Dengan menggunakan metode canggih, hacker berhasil mencuri cryptocurrency yang kemudian diubah menjadi Ethereum untuk menyamarkan jejak mereka.
Langkah ini menunjukkan kemampuan tingkat tinggi dalam dunia kejahatan siber dan menekankan betapa kompleks dan canggihnya ancaman terhadap keamanan digital.
Hingga saat ini, IndoDax belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden ini.
Namun, situasi ini telah menjadi perhatian besar di kalangan pelaku industri cryptocurrency dan pengamat keamanan siber.
Para ahli keamanan siber kini mendesak IndoDax untuk segera mengeluarkan laporan resmi dan memberikan informasi yang jelas kepada pengguna serta pemangku kepentingan lainnya mengenai langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi serangan ini.
BACA JUGA:Sebelum Terjun ke Dunia Cryptocurrency, Wajib Pahami Hal-hal Berikut!
Langkah selanjutnya bagi IndoDax adalah melakukan investigasi mendalam untuk memahami bagaimana serangan ini bisa terjadi dan bagaimana sistem keamanan mereka dapat ditembus.
Selain itu, penting bagi platform ini untuk memperkuat sistem keamanan mereka guna mencegah terjadinya serangan serupa di masa depan.
Serangan ini menjadi pengingat keras bahwa keamanan dalam industri cryptocurrency merupakan isu yang serius dan memerlukan perhatian yang lebih besar dari semua pihak terkait, termasuk regulator dan penyedia layanan.