PBNU Minta Santri Tak Terprovokasi Pembenturan dengan Polri

Selasa 03 Sep 2024 - 23:02 WIB

JAKARTA - PBNU mengimbau seluruh masyarakat, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU) dan santri untuk tidak terprovokasi pembenturan yang tengah terjadi.

Belakangan, pembenturan antara santri dan Polri tengah santer terdengar. Di media sosial, ada penggerakan buzzer untuk memviralkan tagar #santrimenolakpolisi.

"Selama ini hubungan Polri dan santri sangat baik. Apalagi Pak Kapolri Jenderal Sigit itu sangat takdzim dengan kiai," kata Ketua PBNU Abdullah Latopada dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (3/9) dilansir jpnn.com.

Menurutnya, tagar tersebut menumpang isu pembubaran unjuk rasa dengan semprotan gas air mata dari polisi. Sebab, ada yang mengenai beberapa santri yang sedang berada di sekitar lokasi.

BACA JUGA:Hardjuno: Satgas BLBI Harus Fokus Mengembalikan Uang Negara dari Obligor Nakal

"Untuk kasus gas air mata ini, saya kira Polri melalui Kabid humas Polda Jateng sudah meminta maaf dan mendatangi lokasi. Jadi janganlah ini dibesar-besarkan dengan tujuan membenturkan santri NU dan polri," ungkapnya.

Lebih lanjut dia memaparkan, hubungan antara Polri dan santri, terutama santri NU dan pondok pesantren, sangat baik. Polri selalu bersinergi di setiap kegiatan santri.

"Secara pribadi Kapolri sangat takdzim sama kiai. Beliau kerap sowan untuk meminta masukan dan saran dari para kiai NU. Jadi sangat tidak mungkin ada niatan dari polisi memusuhi santri," ujar dia.

Dia menambahkan Kapolri juga sangat dekat dengan siapa pun. Apalagi, Jenderal Sigit saat ini sangat mudah ditemui dan diajak berdialog.

BACA JUGA:Pansus DPR Mengendus Dugaan Penyelewengan Kuota Haji dari Reguler Menjadi Khusus

Kapolri juga dipandangnya berhasil membawa polisi menjadi pengayom masyarakat dan benar-benar berfungsi menertibkan masyarakat dan menjadi penegak hukum yang baik.

"Jadi kalau ada yang mengatakan Kapolri sulit ditemui itu pasti hoaks. keperluannya jelas untuk kepentingan negeri saya kira Kapolri bisa ditemui kapan pun," ujar dia. 

 

Kategori :