JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Guru Besar Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Prof. Dr. H.M Yasir Nasution, menegaskan bahwa esensi dasar ekonomi syariah tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial, melainkan juga bagaimana usaha ekonomi tersebut mampu membawa keberkahan.
Hal ini disampaikan Prof. Yasir dalam acara “Sosialisasi Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI” yang diadakan di Hotel Grand Mercure, Medan, Selasa (27/8/2024).
“Keberkahan itu membuat yang sedikit terasa banyak, yang sempit terasa lapang, dan yang sulit menjadi mudah. Keberkahan erat kaitannya dengan kebaikan yang dilakukan secara terus-menerus,” ujar Prof. Yasir dikutip laman muisumut.
Ia menekankan bahwa keberkahan adalah nilai utama yang harus dicapai dalam setiap usaha ekonomi syariah.
Baca Juga: Beginilah Cara Pejuang Al-Qassam Menyusup Wilayah “Zionis” di Siang Bolong
Dalam paparannya, Yasir juga membahas sejarah panjang ekonomi syariah di Indonesia, yang dimulai pada masa Presiden Soeharto, atas saran Direktur Jenderal Moneter Kementerian Keuangan saat itu, Karnain Purwaka Atmaja, yang mengusulkan pendirian perbankan syariah.
“Inisiatif ini berujung pada berdirinya Bank Muamalat pada November 1991,” kata Yasir, yang juga mantan Rektor IAIN Sumut (sekarang UIN SU) periode 2001-2009.
Namun, meskipun Bank Muamalat telah berdiri, mayoritas masyarakat muslim masih terjebak dalam paradigma perbankan konvensional yang berorientasi pada keuntungan dan kerugian semata.
Kehadiran ekonomi Islam, menurut Prof. Yasir, mengajarkan umat untuk lebih bijaksana dalam memilih, memastikan segala transaksi halal dan bertujuan memperoleh keberkahan.
Selain mengulas perkembangan ekonomi syariah, Prof. Yasir menyampaikan apresiasi kepada para tokoh daerah seperti alm. Gubernur HT Rizal Nurdin, Ketua DPRD Sumut H. Abdul Wahab Dalimunthe, dan H. Bachtiar Hasan Miraza yang memberikan kontribusi besar dalam mendukung ekonomi Islam di Sumatera Utara.
Prof. Yasir memberi pesan penting bagi generasi penerus, yaitu tanggung jawab untuk terus mengembangkan ekonomi syariah dengan menekankan keberkahan di setiap program ekonomi syariah yang dijalankan.
Sosialisasi yang dipandu oleh moderator Dr. Amar Adly didampingi Kordinator DSN MUI Sumut Dr. H. Ardiansyah, Lc., M.A., juga menghadirkan narasumber dari DSN MUI Pusat Jakarta, yaitu Kanny Hidaya Y, SE., M.A., Ketua Bidang Perbankan BPH DSN MUI. Kanny menekankan pentingnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengembangkan ekonomi syariah.
“Kebutuhan SDM yang handal dapat dijawab dengan baik oleh DSN-MUI Perwakilan Sumut,” ujar Kanny, sambil memberikan apresiasi terhadap upaya pengembangan ekonomi syariah di wilayah tersebut. (*)