RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Granit Xhaka di Bayer Leverkusen makin penting musim ini. Sebab, dia akan membimbing para pemain muda Die Werkself di Liga Champions.
Leverkusen sukses besar musim lalu ketika meraih dobel gelar domestik, Bundesliga dan DFB Pokal, tanpa terkalahkan. Satu-satunya cela saat mereka gagal menjuarai Liga Europa.
Prestasi ini mengantarkan Leverkusen masuk ke Liga Champions, kompetisi yang terakhir diikuti pada musim 2022/2023.
Saat itu Leverkusen cuma finis posisi ketiga di fase grup dan turun ke Liga Europa.
Baca Juga: Pendaftaran CPNS di Lingkungan Pemprov Riau Dibuka Besok
Sebelum itu, Leverkusen memang lebih sering tampil di Liga Europa ketimbang Liga Champions. Mereka cuma sekali jadi finalis Liga Champions saat dikalahkan Real Madrid di 2001/2002.
Itulah mengapa pengalaman Xhaka sangat dibutuhkan untuk membimbing para pemain muda Leverkusen yang minim pengalaman di kompetisi antarklub terelit Eropa itu.
Xhaka menyadari kalau pasti ada rekan-rekannya yang grogi tampil di Liga Champions dengan status juara Jerman. Tapi, dia akan sebisa mungkin membantu para pemain itu agar tidak demam panggung.
Kebetulan Xhaka punya pengalaman banyak bermain di kompetisi itu saat masih di Arsenal, Borussia Moenchengladbach, dan FC Basel.
"Mungkin mereka bakal grogi. Anda bisa langsung datangi mereka, bicara dengan mereka, dan jelaskan ke mereka. Tapi, Anda harus bisa merasakan sendiri feeling itu," ujar Xhaka seperti dikutip AFP.
"Anda harus mendengarkan musiknya, atmosfernya, dan bagaimana aura pertandingannya." (net)