RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dalam suasana meriah HUT RI ke-79, ibu-ibu pedagang sayur di Pasar Terminal Muara Aman ini memberikan contoh nyata semangat kemerdekaan dengan ikut andil dalam lomba gerak jalan yang diselenggarakan Pemkab Lebong.
Penampilan mereka yang penuh warna dan energik memberikan warna baru pada perayaan kemerdekaan tahun ini.
Kelompok ibu-ibu pedang sayur mencuri perhatian dengan penampilan yang mengesankan.
Mereka yang berasal dari pedagang sayur di Pasar Terminal Muara Aman ini tampil mengenakan daster dan topi khas penjual sayur, membuat penampilan mereka menjadi salah satu yang paling mencolok dalam lomba baris-berbaris.
Baca Juga: TPP ASN Lebong 2024 Apakah Akan Dibayar Full 12 Bulan?
Kurniati, komandan regu ibu-ibu pedagang sayur, mengungkapkan bahwa timnya terdiri dari 16 anggota yang semuanya adalah pedagang sayur di pasar tersebut.
Sebelum lomba, mereka telah menjalani latihan intensif untuk memastikan penampilan mereka sempurna.
Menurut Kurniati, penggunaan daster dan topi dalam kostum mereka adalah simbol identitas sebagai ibu-ibu pedagang sayur yang sehari-hari mencari nafkah di pasar.
"Kami ikut lomba ini untuk memeriahkan HUT RI ke-79 dan untuk memberikan semangat kepada ibu-ibu lainnya. Kami ingin menunjukkan bahwa meski kami adalah pedagang kecil, kami tetap bisa berpartisipasi dalam mengisi kemeriahan hari kemerdekaan HUT RI," katanya.
Meskipun sebagian besar anggota regu baru memulai latihan beberapa hari sebelum lomba, semangat dan dedikasi mereka tidak kalah dengan tim lain.
Mereka berkumpul secara rutin untuk berlatih gerakan dan yel-yel, memastikan bahwa mereka dapat tampil maksimal.
"Dalam merayakan HUT RI, kita sebagai warga negara Indonesia, terutama ibu-ibu, harus turut serta memeriahkan acara ini. Kami berharap bisa meraih juara, tetapi yang paling penting adalah kami telah tampil dengan semaksimal mungkin dan berpartisipasi dalam merayakan hari bersejarah ini," tambah Kurniati.
Dengan semangat dan kerja keras, IPS menunjukkan bahwa keterlibatan dalam perayaan nasional tidak hanya terbatas pada kalangan tertentu, tetapi juga bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk ibu-ibu pedagang sayur di pasar. (*)