RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Gempa megathrust adalah gempa yang terjadi di zona pertemuan antar-lempeng tektonik bumi, yang memiliki potensi untuk memicu gempa dengan kekuatan sangat besar dan tsunami yang dahsyat.
Zona megathrust ini merupakan tempat pertemuan dua lempeng tektonik, di mana salah satu lempeng terdorong di bawah lempeng lainnya, menciptakan tekanan yang pada akhirnya bisa menyebabkan gempa besar ketika pelepasan energi terjadi.
Proses ini melibatkan gerakan dorongan (thrusting) dari lempeng benua di atas lempeng samudra, yang akhirnya menyebabkan gempa berkekuatan tinggi.
Pergerakan ini tidak hanya menghasilkan gempa, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menimbulkan tsunami, terutama jika terjadi di bawah laut atau dekat dengan garis pantai.
BACA JUGA:Bagaimana Sejarah Pembentukan Dasa Darma Pramuka?
Gempa megathrust dikenal dengan kekuatannya yang luar biasa, mampu mencapai hingga 8,0 magnitudo atau lebih.
Gempa dengan kekuatan sebesar ini biasanya terjadi dengan frekuensi satu atau dua abad sekali.
Meskipun jarang terjadi, dampaknya sangat signifikan dan dapat menimbulkan kerusakan yang sangat luas.
Selain gempa yang kuat, gempa megathrust juga dapat memicu tsunami. Tsunami yang dihasilkan bisa sangat besar dan menimbulkan kerusakan yang parah di wilayah pesisir.
BACA JUGA:Apa Saja 1-10 Dasa Darma Pramuka ?
Gelombang tsunami ini bisa menyebar dengan cepat, menghantam garis pantai dengan kekuatan besar, dan menimbulkan korban jiwa serta kerusakan infrastruktur.
Indonesia adalah salah satu negara yang paling rawan terhadap gempa megathrust. Zona subduksi di Indonesia mencakup wilayah-wilayah seperti Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.
Zona ini menjadi titik pertemuan antara lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia, yang terus bergerak dan menyimpan energi yang bisa dilepaskan dalam bentuk gempa besar kapan saja.
Beberapa zona megathrust yang terkenal di Indonesia termasuk Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.
Kedua zona ini sudah lama tidak melepaskan energinya dalam bentuk gempa, sehingga potensi untuk terjadinya gempa besar di masa depan cukup tinggi.