Fenomena Warga RI Menunda Pernikahan, Apa Penyebabnya?

Reporter: Reni Apriani |

Editor: Reni Apriani |

Rabu , 17 Jul 2024 - 17:40

ilustrasi menikah-foto :freepik-

fenomena warga ri menunda pernikahan, apa penyebabnya?                            radarlebong.bacakoran.co- fenomena warga ri menunda pernikahan. lantas apa penyebabnya?
simak dalam artikel ini penyebabnya 
-faktor ekonomi yang membebani
biaya pernikahan yang tinggi
biaya pernikahan di indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. persiapan seperti gedung, catering, dan dokumentasi memerlukan biaya yang tidak sedikit.
baca juga:cuma 200ribuan dapet keyboard wireless? oke parah sih...-altec lansing albk6268
ditambah lagi, adat dan tradisi tertentu menambah kompleksitas dan biaya.
-stabilitas keuangan pribadi
banyak warga ri yang memilih untuk menunda pernikahan hingga mereka merasa stabil secara finansial.
ini meliputi memiliki pekerjaan yang tetap dan pendapatan yang cukup untuk mendukung kebutuhan rumah tangga.
-perubahan sosial dan budaya
nilai individualisme yang meningkat
generasi muda saat ini lebih menghargai kemandirian dan pencapaian pribadi sebelum memutuskan untuk menikah. banyak yang memilih untuk mengejar karier dan pendidikan terlebih dahulu.
-norma dan harapan masyarakat
tekanan sosial untuk menikah pada usia tertentu masih ada, namun banyak yang mulai mengabaikan norma tersebut.
mereka lebih memilih untuk menikah ketika merasa siap secara emosional dan finansial.
-dampak teknologi dan media sosial
peran media sosial dalam perencanaan pernikahan
media sosial menampilkan standar pernikahan yang seringkali tidak realistis. hal ini menambah tekanan bagi pasangan untuk mengadakan pernikahan yang mewah dan meriah.
-akses informasi dan pengaruh luar
generasi sekarang memiliki akses ke berbagai informasi dan pandangan dari luar negeri mengenai pernikahan. hal ini mempengaruhi pandangan mereka tentang kapan dan bagaimana mereka harus menikah.
-alternatif pernikahan tradisional
perkembangan gaya hidup modern
banyak pasangan yang memilih hidup bersama tanpa ikatan pernikahan resmi. mereka merasa lebih bebas dan fleksibel tanpa terikat dengan komitmen formal.
-pengakuan legal terhadap hubungan non-formal
beberapa negara mulai mengakui hak-hak pasangan yang hidup bersama tanpa menikah secara resmi. hal ini mempengaruhi pandangan masyarakat indonesia mengenai pentingnya pernikahan formal.
-tantangan psikologis dan emosional
ketakutan akan kegagalan pernikahan
tingginya angka perceraian mempengaruhi pandangan banyak orang tentang pernikahan. ketakutan akan kegagalan dan komitmen yang tidak berhasil membuat banyak orang ragu untuk menikah.
-kesiapan emosional
banyak yang merasa bahwa kesiapan emosional sama pentingnya dengan kesiapan finansial.
mereka ingin memastikan bahwa mereka benar-benar siap secara mental sebelum mengambil keputusan besar seperti menikah.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lebong, Jumat 20 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan