FW Gunakan Data Penduduk Saat Pemilu untuk Meregistrasi Kartu Perdana, Polisi Bertindak

--

PEKANBARU.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pria berinisial FW diduga menggunakan data penduduk saat Pemilu untuk meregistrasi kartu perdana secara ilegal.

Dirkrimsus Polda Riau Kombes Nasriadi mengatakan saat ini pihaknya sudah menangkap pria berinisial FW.

FW ditangkap karena menggunakan data orang lain meregistrasi ribuan kartu perdana untuk meraup keuntungan.

"Pelaku berinisial FW membeli kartu perdana sebanyak hampir 4000 kartu, kemudian diregistrasi sendiri menggunakan identitas orang lain," kata Nasriadi, Selasa (16/7).

BACA JUGA:Ditemukan Unsur Pidana, Kasus SPPD Fiktif di Setwan DPRD Riau Naik ke Penyidikan

Setelah meregistrasi kartu menggunakan data orang lain, FW kemudian menjual kartu tersebut ke masyarakat umum dengan mudah. Pembeli tinggal pakai tanpa harus meregistrasi.

Menurut Nasriadi, tindakan FW sangat berbahaya. Sebab, kartu ini bisa digunakan untuk kejahatan lainnya. Contoh judi online, penipuan online, menggunakan registrasi fiktif ini, atau bahkan mendaftarkan rekening perbankan untuk pengisian nomor fiktif ini.

“Alhamdulilah kami berhasil melakukan pencegahan dini, mencegah kejahatan Cyber, ITE, dunia maya, dan kejahatan lainnya yang dapat merugikan masyarakat,” lanjutnya.

Nasriadi menyebut saat ini pihaknya masih menyelidiki darimana FW ini mendapatkan data tersebut, baik KTP maupun Kartu Keluarga (KK) yang dimasukkan ke kartu perdana dan dijual kepada masyarakat.

BACA JUGA:7 Terpidana Kasus Vina Cirebon Laporkan Aep dan Dede ke Bareskrim

FW sudah beroperasi sejak 2018. Polisi menduga data tersebut didapatkan saat pemilihan umum 2019 bahkan Pemilu 2024 ini.

"Dia berusaha mendapatkan data ini dari orang-orang yang bekerja di TPS, tidak menutup kemungkinan dia mendapatkan identitas itu saat pemilihan Pilpres kemarin,” beber Nasriadi.

Nasriadi memaparkan bahwa FW sudah menjual sangat banyak kartu perdana.

"Terjual sudah banyak sekali. Bayangkan dari 2018, sudah berapa kartu itu. Harga jual mencapai 200 ribu, kalau nomornya cantik. Keuntungannya sekitar Rp 15 juta yang dijual di seluruh Riau maupun luar wilayah Riau,” ucap Nasriadi.

Tag
Share