Ekonomi Bengkulu Tumbuh 4,26%, Didorong Sektor Kopi yang Menggeliat

KOPI: Proses pengeringan biji kopi hasil produksi petani. Saat ini produksi kopi di Bengkulu cukup menjanjikan.-Foto : Humas DPTHP Provinsi Bengkulu/RB-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Sejak Januari hingga Desember 2023, produksi kopi di Provinsi Bengkulu mencapai 50.370 ton dengan menggunakan lahan seluas 90.964 hektare.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M. Rizon, S.Hut., M.Si, menyatakan bahwa produksi kopi tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2024. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama petani kopi di Bengkulu.

M. Rizon menjelaskan bahwa kenaikan produksi kopi ini disebabkan oleh peningkatan kualitas lahan perkebunan kopi yang dilakukan oleh para petani.

Mereka telah memahami cara menjaga kualitas lahan, termasuk penggunaan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia. Perubahan ini telah meningkatkan hasil produksi kopi secara signifikan.

Baca Juga: Beda Keterangan dari Anak Buah, Heru Bantah Tanggul di HEK Jebol

Penggunaan pupuk organik juga membantu menjaga kualitas kopi sehingga dapat diterima baik di pasar lokal maupun internasional.

Saat ini, harga kopi di Provinsi Bengkulu telah meningkat menjadi Rp 60 ribu per kilogram, dan tren kenaikan harga ini diprediksi akan berlanjut sepanjang tahun.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME, menyatakan bahwa ekonomi Bengkulu tumbuh sebesar 4,26 persen pada tahun 2023, yang masih sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah daerah dan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu.

Namun demikian, pertumbuhan ekonomi tersebut sedikit melambat dibandingkan dengan tahun 2022.

Produksi kopi yang tinggi berdampak positif terhadap sektor ekonomi lainnya di Bengkulu, terutama industri yang bergantung pada hasil pertanian.

Dengan demikian, peningkatan produksi kopi diharapkan dapat memberikan dampak positif secara menyeluruh bagi ekonomi Provinsi Bengkulu. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan