60 Persen Perempuan di Bingin Kuning Gunakan Suntik KB
Penyuluh: Terlihat keaktifan para Penyuluh KB Bingin Kuning.-(carles/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dari ribuan perempuan yang sudah menikah di kecamatan Bingin Kuning, sebanyak 60 persen perempun memilih menggunakan alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) jenis suntik untuk menahan kehamilan atau mengatur jarak kehamilan, sedangkan sisanya mengunakan KB Pil, Inplan, kondom dan Ayudi.
"Iya, untuk di Bingin Kuning 60 persen perempuan itu memilih menggunakan alat kontarsepsi KB jenis suntik, " ungkap Penyuluh KB Bingin Kuning, Reni kepada Radar Lebong (25/3).
Menurutnya, tingginya penggunaan KB suntik tersebut, kerena dinilai mudah atau praktis dalam pengunaanya.
Sebab suntik hanya dilakukan sebulan sekali atau tiga sebulan sekali. Sementara pil mungkin malas karena harus setiap hari minumnya.
Baca Juga: Meski Puasa, Pelayanan Kantor Desa Tetap Jalan
"Kalau untuk KB, seperti implan, mungkin warga belum tahu terlalu jauh. Sebenarnya kalau implan atau IUD itu cuma sekali, dan tidak ada suntik dan pil lagi kedepanya. Karena jangkanya sampai tahun tiga tahun dan penggunaanya," ujarnya.
Lebih jauh, saat ini kesadaran masyarakat menggunakan KB sudah baik. Untuk memudahkan masyarakat, BKKBN terus meningkatkan pelayanan KB, bahkan Kesadaran masyarakat sudah tinggi, KB itu sudah jadi kebutuhan karena dua anak lebih baik.
Selain itu, dengan program KB, diyakini akan dapat menjadi satu di antara upaya untuk menangani stunting, sebab jangka waktu kelahiran anak dapat diatur atau terencana.
"Menggunakan KB itu kan indikator untuk menurunkan stunting juga. Kalau KB itu kan, anaknya terjaga jarak lahir sehingga cakupan gizi dan pola asuh bagus. Kalau tidak ber-KB, baru setahun lahir lagi, dikhawatirkan kurang nanti gizi dan pola asuhnya," tandas Reni. (*)