Maktualisasi Ibadah Puasa, Shalat, Zakat dan Sedekah Solusi Problem Sosial dan Kemanusiaan

Drs. H. Dalmuji Suratno-(ist/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kalau mau meneliti kembali ajaran dan perintah ibadah puasa ternyata memiliki korelasi positif dengan ibadah-ibadah lain dalam Islam, seperti shalat, zakat, dan sedekah ; yakni selalu dibarengi oleh dimensi kosekuensil atau ikutan. Demikian juga perintah shalat, selalu diiringi dengan perintah membayar zakat mal (zakat kekayaan). 

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT : “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah beserta orang-orang yang rukuk”. QS:Al-Baqarah (2)-43. Ayat yang lain seperti ; “......Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang (shalat), tunaikanlah zakat, dan berpegang kamu pada tali Allah”. QS:Alhajj (22) – 78.  Selanjutnya : “......dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah sembahyang (shalat) serta gembirakanlah orang-orang beriman”. QS:Yunus (10)-87. 

Serta : “Dan dirikanlah Shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul supaya kamu diberi rahmat”. QS:An-Nur (24)-56.

Dalam menjalankan praktek ibadah puasa, kita juga dianjurkan mengeluarkan zakat fitrah yang rujukannya adalah pembuktian keimanan kita. 

Baca Juga: Inilah Amalan Ringan Berpahala Besar Saat Berpuasa Menurut Syaikh Ali Jum’ah

Demikian juga dalam perintah mendirikan shalat kita juga di suruh menyertainya dengan membayar zakat. Kalau dalam ibadah puasa membayar zakat fitrah sebagai perwujudan nilai kemanusiaan (dimensi horizontal), maka dalam shalat hal itu disimbolisasikan dengan salam pada akhir shalat. 

Oleh karena itu ada yang beranggapan bahwa nilai atau pahala puasa tidak sah kalau tidak disertai dengan mengeluarkan zakat fitrah, dengan menganalogikan dengan salam shalat. 

Dalam shalat seseorang dinilai tidak sah kalau tidak mengucapkan salam.

Baik ibadah puasa maupun shalat sebagai perwujudan keimanan dan ketaqwaan yang kemudian harus diaaktualisasikan dalam bentuk lahiriyahnya adalah amal shaleh dan sosial. 

Dengan sendirinya terdapat paralelisme antara iman, takwa dan amal saleh atau lebih populer dengan adanya komitmen sosial. Zakat mal (zakat kekayaan) maupun zakat fitri pada dasarnya juga merupakan simbolisasi dari pemadatan nilai keimanan yang tidak kasat mata.

 Adapun ide dasar yang yang terkandung dalam keduanya adalah penyucian. Sarana penyucian adalah dengan menunjukkan komitmen kepedulian sosial.

Zakat yang sesungguhnya mengandung pesan-pesan kemanusiaan, juga harus dipahami semangat dan dinamikanya pada zaman sekarang ini termasuk didalamnya kelompok orang yang wajib  mengeluarkan zakat. 

Disisi lain sedekah atau memberikan sebahgian hartanya merupakan sebuah wujud tindakan pembuktian kesadaran akan kebenaran. Dalam bahasa Arab sering disebut Shadaqah, juga diartikan sebagai tindakan yang benar. 

Benar dalam arti sesuai kesadaran yang ia yakini Tuhan, takwa. Itulah sebabnya sedekah sesungguhnya berefek dikembalikan kepentingan dirinya dan tidak membutuhkan sebuah imbalan balasan atau pujian. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan