Kasus DBD Mengganas, 2 Meninggal Dunia, Status KLB Belum Ditetapkan

Fogging: Petugas kesehatan saat melakukan fongging pada wilayah terjangkit kasus DBD belum lama ini.-(ist/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kasus  Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Lebong mengganas.

Tempo 2 bulan, dari Januari dan Februari, terdata 50 kasus DBD,  2 diantaranya meninggal dunia.

Tak hanya itu, tingginya kasus DBD juga terjadi di Puskesmas Muara, sebanyak 29 kasus DBD terjadi rentang bulan Januari hingga 13 Maret 2024.

Meski kasus DBD di Lebong cukup tinggi dalam tempo 2 bulan tahun 2024. Namun, status Kejadian Luar Biasa (KLB) belum ditetapkan dari Dinkes Lebong. 

Terkait hal tersebut,  Kepala Dinas Kesehatan Lebong Rachman SKM tak menampik jumlah kasus DBD di Lebong sudah lebih dari 50 kasus dengan 2 kasus meninggal dunia. Yangmana jika dibanding dengan jumlah kasus pada bulan yang sama ditahun 2023 lalu, terdapat peningkatan kasus yang cukup signifikan. 

Baca Juga: Arman Yunizar Jabat Plt Kepala Dinas PUPR-Hub

"Untuk jumlah kasus total belum terima laporan, namun jika melihat dengan kasus DBD pada wilayah Lebong Utara yang sudah lebih dari 22 kasus, yang dipastikan saat ini jumlahnya sudah lebih dari 50 kasus," sampainya. 

Rachman menegaskan, ada beberapa faktor penyebab yang membuat tingginya jumlah DBD yang hampir terjadi disetiap daerah, seperti perubahan faktor cuaca yang kerap terjadi hujan lebat membuat banyaknya air yang menggenang dilingkungan rumah masyarakat, sehingga menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aygepty pembawa penyakit DBD.

"Genangan air hujan yang tidak dibersihkan dan dibiarkan disekitar lingkungan tempat tinggal masyarakat menjadi salah satu wadah berkembang biaknya nyamuk aedes aygepty," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Tata Usaha Puskesmas Muara Aman, Asman S.KM, memastikan setiap kasus DBD yang terjadi diwilayah kerja Puskesmas Muara Aman sudah mereka tindaklanjuti.

Seperti melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) disekitar tempat tinggal warga yang terjangkit DBD hingga melakukan fogging atau pengasapan.

Satu hari setelah mendapatkan informasi ada warga yang terjangkit DBD pihaknya langsung turun kelapangan melakukan PE di sekitar rumah warga yang bersangkutan. 

"Ketika dalam PE ditemukan adanya tanda-tanda jentik nyamuk maka akan langsung dilakukan fogging," katanya.

Lanjutnya Asman, tingginya kasus DBD yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Muara Aman dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang saat ini terjadi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan