Sri Mulyani Soroti Risiko Ekonomi Global di Tengah Upaya Pemulihan

Sri Mulyani Soroti Risiko Ekonomi Global di Tengah Upaya Pemulihan-Foto : Internet -

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya mewaspadai risiko ekonomi global di tengah upaya pemulihan pasca pandemi Covid-19.

Dalam forum microfinance yang membahas pembangunan ekonomi inklusif, Sri Mulyani mengemukakan beberapa faktor risiko utama yang perlu diantisipasi, termasuk:

Ketegangan geopolitik: Konflik di Ukraina dan meningkatnya ketegangan di kawasan lain dapat mengganggu rantai

pasokan global, meningkatkan harga energi dan komoditas, serta menekan laju pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA:Deadline LHKPN Makin Dekat, Puluhan Pejabat Lebong Masih Santai

Inflasi global: Kenaikan inflasi di berbagai negara, terutama Amerika Serikat,

mendorong pengetatan kebijakan moneter dan berpotensi memicu volatilitas di pasar keuangan global.

Proteksionisme: Meningkatnya proteksionisme di negara-negara maju dapat menghambat perdagangan internasional dan memperlambat pemulihan ekonomi global.

Sri Mulyani menegaskan bahwa kebijakan fiskal yang prudent dan responsif menjadi kunci untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah risiko global yang meningkat.

BACA JUGA:Tukang Harian vs Borongan: Mana yang Lebih Hemat untuk Bangun Rumah?

Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk:

Memperkuat konsolidasi fiskal dengan menjaga defisit anggaran dalam batas yang aman dan berkelanjutan.

Meningkatkan alokasi anggaran untuk sektor-sektor prioritas, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Memperkuat sinergi antarinstansi dan melibatkan sektor swasta dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan