Tempo 2 Bulan Volume Sampah Tembus 2.000 Ton

Angkut: Petugas kebersihan saat mengakut sampah dari tempat pembuangan sementara untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir sampah, Selasa 5 Maret 2024.-(amri/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Tempo 2 bulan kurun waktu Januari dan Februari 2024, volume produksi sampah tembus 2.000 ton.

Diprediksi, produksi sampah akan meningkat selama bulan ramadhan 1445 H.

"Jika dihitung per hari, sampah yang diangkut ke TPA yaitu sekitar 36 ton dengan 2 unit armada milik DLH Lebong," kata Kepala DLH Lebong Indra Gunawan, S.Pi, M.Si.

Lanjutnya, sampah-sampah tersebut adalah sampah yang diangkut oleh DLH Lebong dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah ke Tempat  Pembungan Akhir (TPA) sampah yang ada di Desa Air Kopras Kecamatan Pinang Belapis Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu.

Baca Juga: 62 Peristiwa Nikah, Masih Ada Dibawah Umur

Sementara, lanjutnya, peningkatan produksi sampah yang diprediksi akan terjadi pada bulan ramadhan.

Menurutnya, terjadi karena aktivitas para pelaku usaha makanan serta munculnya pasar takjil.

"Jika berkaca di bulan ramadhan tahun 2023 produksi sampah saat meningkat makanya ditahun ini diprediksikan jumlah produksi sampah bakal meningkat seperti hari-hari biasanya. Namun, kami pastikan pelayanan kebersihan maupun pengakutan sampah tetap berjalan seperti biasanya," jelasnya.

Indra mendorong agar masyarakat bisa terlebih dahulu memilah sampah sebelum di buang. Sesuai dengan Perda Persampahan tahun 2021, sebenarnya cara pengelolaan sampah dimulai dari sumber, artinya masyarakat harus lebih dulu memilah sampah.

Selain itu salah satu upaya lainnya adalah lewat program Bank Sampah. Sejak beberapa tahun terakhir pihaknya juga sudah mendorong program Bank Sampah di wilayah Kabupaten Lebong. 

Yaitu dilakukan dengan melakukan sosialisasi-sosialisasi di pemerintah desa hingga sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Lebong.

Selain mengurangi volume sampah, program ini juga bisa memberikan dampak ekonomis bagi masyarakat itu sendiri.

"Jadi sebelum sampah dibuang, terlebih dahulu dipilah. Mana sampah yang bisa didaur ulang dan memiliki nilai ekonomis dipisahkan. Jadi sampah yang dibuang ke TPA bisa ditekan, sementara disisi lain masyarakat juga bisa mendapatkan nilai ekonomis," demikiannya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan