Kemasan Sachet jadi Salah Satu Penyumbang Sampah Plastik Terbesar

Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) pada 2023 menyatakan telah melakukan penelitian hampir dua tahun terkait bungkus sachet mulai dari Maret 2022 hingga November 2023.-Foto: net-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) pada 2023 menyatakan telah melakukan penelitian hampir dua tahun terkait bungkus sachet mulai dari Maret 2022 hingga November 2023. 

Koordinator Program Sensus Sampah Plastik Indonesia Muhammad Kholid Basyaiban mengatakan dalam penelitian itu pihaknya melibatkan sekitar 38 komunitas se-Indonesia dan 12 kolaborator dari 50 kampus swasta di Indonesia.

BRUIN dan tim satu menyusuri serta melakukan audit sampah di 64 titik lokasi di 30 kabupaten kota di 13 provinsi di Indonesia.

Sensus Sampah Plastik adalah audit sampah plastik di perairan yang pertama kali dilakukan di jumlah titik terbanyak di Indonesia, yakni di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat. 

Baca Juga: Kemendagri Mengakselerasi Sertifikasi Halal UMKM dengan APBD

Menurutnya, pemilihan wilayah tersebut dilakukan dengan menggunakan proporsi sampling.  Penentuan lokasinya dilihat dari lingkungan yang dijadikan fokus untuk penelitiannya.  

“Karenanya, wilayahnya itu secara random, karena sifat penelitiannya kan kolaboratif. Jadi, itu salah satunya support data dari komunitas-komunitas yang ada di luar Jawa. Kita memilihnya berdasarkan kolaboratif dengan komunitas,” katanya.

Dia menjelaskan ada 5 metode yang digunakan dalam penelitian ini. 

Pertama, metode dengan jaring atau penangkapan (catching), kedua itu drafting (pencatatan), ketiga pakai barcode scanning, keempat metode trash boom (penjebak sampah), dan kelima adalah foto sampah. 

“Itu cara kita untuk mengumpulkan sampah dan mendata sampah itu. Kita juga mengidentifikasinya mulai dari mereknya, asal produsennya, tipe layers atau lapisan plastiknya, tipe produk sama material plastiknya,” tuturnya.

Dia memaparkan dari 25.733 sampah plastik yang berhasil dikumpulkan, kemasan plastik (sachet) mendominasi dan itu mengidentifikasi produsen pencemar terbesar.

Riset lain dilakukan oleh Sungai Watch sebuah lembaga peduli lingkungan asal Bali. Pada riset itu, Sungai Watch menyebutkan enam persen dari sampah plastik di wilayahnya adalah sachet.

Hal itu diketahui dari hasil penjaringan sampah yang dilakukan di sungai-sungai yang ada di Bali dan Banyuwangi, Jawa Timur sepanjang 2023.

Ditemukan 91.667 item sachet pada lokasi audit yang berhasil terjaring di sungai-sungai yang ada di Bali dan Banyuwangi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan