Silalahi Ande-ande
catatan dahlan iskan -foto :disway-
Tapi Anda sudah tahu: ada dua pendapat soal siapa yang berhak menggunakan marga Silalahi. Di satu pihak hanya keturunan Silalahi Raja yang bisa bermarga Silalahi. Silalahi Raja adalah anak pertama sang pemula. Di pihak lain seluruh keturunan Silalahi Sabungan, sang pemula, boleh menggunakannya.
Tapi mereka rukun. Sama-sama menghormati leluhur mereka: Silalahi Sabungan. Di bagian bawah monumen digambarkan –lewat relief– perjalanan leluhur marga Silalahi di situ. Termasuk riwayat bagaimana sang Raja memilih istri.
Digambarkan: ada tujuh wanita muda dengan baju disingkap, seperti sedang menawarkan diri untuk bisa dikawini sang raja. Tapi sang raja justru memilih wanita yang tidak memamerkan kemolekan tubuh.
Tentu, melihat itu, pikiran saya melayang ke lakon Ande-ande Lumut di teater rakyat di Jawa. Wanita terpilih itu adalah ''pleting kuning'' dalam Ande-ande Lumut.
Tiap tahun, ada perjamuan besar di pelataran monumen itu. Penyelenggaranya delapan marga turunan Silalahi. Secara bergantian. Saya lupa yang mana saja delapan dari keseluruhan turunan Silalahi itu.
Meski desa miskin, saya pastikan Silalahi lebih terasa mewah dari rumah Anda. Seluruh rumah di Silalahi punya AC. Bahkan kandang hewan mereka. Kebun dan sawah mereka. Itu AC dari langit. Udara di Silalahi sangat sejuk –seperti di hampir keseluruhan tanah Batak. Cocok untuk makan durian. (Dahlan Iskan)