Kasus DBD di 2025 Turun Drastis Dibanding 2024

Ilustrasi DBD.-Foto: net-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Penurunan drastis kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lebong sepanjang tahun 2025 menjadi sorotan positif dalam upaya pengendalian penyakit menular di daerah tersebut.

Berdasarkan data resmi yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong dari seluruh puskesmas dan RSUD Lebong, terhitung Januari hingga November 2025 hanya terdapat 17 kasus DBD.

Capaian ini sangat berbeda dibandingkan tahun 2024 yang mencatat lonjakan hingga 178 kasus, termasuk dua di antaranya meninggal dunia.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Lebong, Epan Martha, SKM, menyebut perubahan perilaku masyarakat menjadi faktor utama.

BACA JUGA:Kasus DBD Menurun, Dinkes Tetap Imbau Warga Waspada

Banyak warga mulai aktif menghindari genangan air, membersihkan pekarangan, serta mengelola barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. 

"Turunnya kasus DBD ini, menunjukan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan," ujar Evan Marta.

Meski demikian, Dinkes Lebong menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terlena dengan capaian tersebut. Epan Martha menyampaikan bahwa ancaman DBD tetap ada, terlebih menjelang musim penghujan di akhir tahun ketika genangan air mudah terbentuk secara alami.

Untuk itu, Dinkes terus mengintensifkan langkah-langkah preventif, mulai dari sosialisasi, edukasi kesehatan, pemantauan jentik berkala, hingga fogging terjadwal di wilayah yang dianggap rawan. 

"Pengalaman tahun lalu menjadi pelajaran penting bagi kita semua bahwa DBD bisa melonjak drastis bila upaya pencegahan tidak dilakukan secara konsisten," bebernya. 

Dalam rangka memperkuat ketahanan masyarakat terhadap penyakit DBD, Dinkes juga menggalakkan program 3M Plus.

Program tersebut mencakup menguras tempat penampungan air secara berkala, menutup rapat wadah air, mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air, serta menambahkan langkah pencegahan lain seperti menabur abate dan menggunakan lotion anti-nyamuk. Upaya ini terbukti efektif menekan siklus perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD di sejumlah wilayah.

Tidak hanya melakukan pendekatan langsung ke rumah-rumah warga, Dinkes Lebong turut melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Sosialisasi rutin dilakukan di sekolah-sekolah, kantor desa, dan posyandu untuk memastikan pengetahuan mengenai pencegahan DBD tersebar merata. Epan menegaskan bahwa keberhasilan menekan kasus DBD bukan semata peran pemerintah, tetapi hasil kolaborasi seluruh lapisan masyarakat. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan