Budaya Goro Masih Tertanam di Tengah Masyarakat

Reporter: Carles Jaya |

Editor: Adrian Roseple |

Senin , 12 Feb 2024 - 00:55

Goro: Para warga DesaTanjung Bungai melaksanakan kegiatan gotong royong.-(carles/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Budaya Gotong Royong (Goro) hingga saat ini masih tertanam di tengah masyarakat Lebong, seperti halnya di Desa Tanjung Bungai I, Kecamatan Lebong Tengah.

Hal tersebut terbukti ketika adanya acara ataupun hajatan dikerjakan secara bersama-besama atau secara gotong royong.

Musal (32), Salah satu warga setempat mengatakan jika budaya goro masih tertanam ditengah lingkungan masyakarat, bahkan budaya ini sudah terlaksana secara turun temurun.

Ketikan adanya hajan ataupun musibah maka dikerjakan secara bersama. Dengan dikerjakan secara bersama atau bahu membahu ini, selain lebih cepat dan meriangkan biaya kepada pemilik hajat atau pihak musibah.

"Kalau di desa kita goro ini, masih tertanam. Jika ada sanak atau saudara kita ada musibah ataupun ingin melakukan hajatan, asalkan kita mendapatkan panggilan, maka kita akan hadir," ujar Musal.

Terpisah, Kades Tanjung Bungai I, Edi Munandar menyampaikan bahwa pelaksanaan kerja bakti dan goro ini merupakan adat turun temurun.

Bahkan, di desanya sendiri para warga selalu kompak, ketika ada hajatan maupun warga yang mendapat musibah.

"Goro ini dapat menjalin kerjasama dan kekompakan bersama masyarakat, agar pekerjaan yang berat menjadi ringan. Semoga saja kegiatan ini dapat selalu tertanam," tandasnya. (*)

budaya goro masih tertanam di tengah masyarakat                            radarlebong.bacakoran.co - budaya gotong royong (goro) hingga saat ini masih tertanam di tengah masyarakat lebong, seperti halnya di desa tanjung bungai i, kecamatan lebong tengah.
hal tersebut terbukti ketika adanya acara ataupun hajatan dikerjakan secara bersama-besama atau secara gotong royong. 
musal (32), salah satu warga setempat mengatakan jika budaya goro masih tertanam ditengah lingkungan masyakarat, bahkan budaya ini sudah terlaksana secara turun temurun.
ketikan adanya hajan ataupun musibah maka dikerjakan secara bersama. dengan dikerjakan secara bersama atau bahu membahu ini, selain lebih cepat dan meriangkan biaya kepada pemilik hajat atau pihak musibah. 
baca juga: kegiatan tpbis dpk masih berlanjut
"kalau di desa kita goro ini, masih tertanam. jika ada sanak atau saudara kita ada musibah ataupun ingin melakukan hajatan, asalkan kita mendapatkan panggilan, maka kita akan hadir," ujar musal. 
terpisah, kades tanjung bungai i, edi munandar menyampaikan bahwa pelaksanaan kerja bakti dan goro ini merupakan adat turun temurun.
bahkan, di desanya sendiri para warga selalu kompak, ketika ada hajatan maupun warga yang mendapat musibah.
"goro ini dapat menjalin kerjasama dan kekompakan bersama masyarakat, agar pekerjaan yang berat menjadi ringan. semoga saja kegiatan ini dapat selalu tertanam," tandasnya. (*)

Tag

Share