Trik Menabung Orang Cina yang Bikin Tajir: Rahasia Finansial dari Kebiasaan Sederhana

Reporter: Reni Apriani |

Editor: Reni Apriani |

Selasa , 04 Nov 2025 - 16:40

ILUSTRASI-foto : tangkapan layar@youtube-

trik menabung orang cina yang bikin tajir: rahasia finansial dari kebiasaan sederhana                            radarlebong.bacakoran.co- rahasia kaya ala orang cina terletak pada disiplin finansial: menabung di awal, menahan konsumsi, memutar uang, dan investasi konsisten. pelajari 13 kebiasaan menabung orang cina yang bisa bikin tajir pelan tapi pasti.
menabung jadi prioritas utama, bukan sisa dari pengeluaran
bagi banyak orang cina, menabung bukan sekadar pilihan, melainkan budaya turun-temurun yang mengakar kuat. prinsipnya sederhana: tabungan harus disisihkan di awal, bukan dari sisa pengeluaran. saat menerima pendapatan, minimal 30% langsung dialokasikan ke tabungan atau investasi. dengan cara ini, mereka memastikan keuangan tetap sehat dan tidak tergantung pada “jika ada sisa.”
mindset ini membedakan mereka dari kebanyakan orang yang cenderung menabung di akhir bulan. faktanya, menunggu sisa uang hampir selalu berujung pada tidak adanya sisa sama sekali.
baca juga:panduan lengkap investasi syariah untuk pemula
disiplin menahan nafsu konsumtif
salah satu kunci kekayaan masyarakat cina terletak pada kemampuan menahan diri dari keinginan konsumtif. prinsip mereka jelas: jika tidak benar-benar butuh, tidak perlu beli. banyak dari mereka yang meski memiliki usaha mapan tetap hidup sederhana — menggunakan ponsel lama, makan di tempat sederhana, dan tidak tergoda barang mewah.
mereka memahami bahwa gengsi tidak memberikan manfaat finansial jangka panjang. seperti pepatah bijak mereka, lebih baik punya uang banyak tapi hidup sederhana daripada terlihat kaya tapi penuh beban.
uang harus bekerja, bukan menganggur
orang cina percaya bahwa uang harus terus berputar. tabungan bukan untuk ditimbun, tetapi untuk dimanfaatkan sebagai modal usaha atau investasi kecil. misalnya, dari tabungan rp50 juta, sebagian dialihkan ke usaha kuliner atau toko kelontong.
konsep ini dikenal sebagai “uang bekerja untuk kita,” bukan sebaliknya. uang yang aktif menghasilkan perputaran ekonomi lebih besar dan mempercepat pertumbuhan kekayaan.
disiplin gaya hidup meski pendapatan naik
naiknya pendapatan bukan alasan untuk meningkatkan gaya hidup. banyak orang cina tetap konsisten dengan pola hidup sederhana meskipun penghasilannya meningkat. mereka memahami bahwa kenaikan gaya hidup tanpa peningkatan aset hanyalah lingkaran tanpa kemajuan.
disiplin dalam mempertahankan gaya hidup memungkinkan mereka memiliki dana lebih untuk diinvestasikan kembali, menciptakan efek bola salju dalam pertumbuhan keuangan.
hindari utang konsumtif, fokus pada utang produktif
prinsip finansial mereka tegas: utang hanya digunakan untuk hal produktif, bukan konsumtif. mereka mungkin berutang untuk memperluas usaha atau membeli properti yang bisa disewakan, tetapi bukan untuk membeli gadget atau barang mewah.
bagi mereka, utang ibarat pedang bermata dua — bisa mempercepat kesuksesan atau justru menghancurkan diri sendiri. karena itu, jika belum mampu membayar lunas, mereka memilih menunda pembelian.
pendidikan keuangan sejak dini
kebiasaan finansial masyarakat cina terbentuk dari kecil. anak-anak sudah terbiasa membantu orang tua di toko atau bisnis keluarga, sehingga mereka belajar langsung tentang nilai kerja keras dan uang.
kesadaran ini membuat mereka tidak mudah boros saat dewasa. mereka paham bahwa setiap rupiah memiliki nilai jerih payah, bukan sekadar angka di rekening.
menabung dengan tujuan yang jelas
bagi mereka, menabung tanpa tujuan dianggap tidak efisien. setiap tabungan diarahkan pada target konkret seperti membeli rumah, modal usaha, atau pendidikan anak.
dengan tujuan yang jelas, proses menabung menjadi lebih terarah dan memotivasi, karena ada sasaran nyata yang ingin dicapai.
tidak takut memulai dari kecil
salah satu rahasia sukses orang cina adalah keberanian memulai usaha dari kecil. mereka tidak menunggu modal besar atau investor. cukup dengan modal sejuta, mereka sudah bisa membuka usaha sederhana.
prinsipnya, yang penting bergerak dulu. dari langkah kecil itulah berkembang menjadi usaha besar. bagi mereka, progres lebih berharga daripada kesempurnaan di awal.
investasi jadi kewajiban, bukan pilihan
investasi adalah bagian tak terpisahkan dari budaya finansial mereka. namun, investasi tidak selalu berarti saham atau reksadana. banyak yang memilih properti, tanah, atau aset riil lain.
kuncinya adalah membuat uang tumbuh. mereka sadar bahwa nilai uang akan turun jika hanya disimpan. karena itu, meski kecil, investasi dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.
membedakan kebutuhan dan keinginan
kebiasaan finansial sehat juga terlihat dari kemampuan mereka membedakan antara “butuh” dan “ingin”. sebelum membeli sesuatu, mereka memberi jeda waktu — biasanya seminggu.
jika setelah seminggu keinginan itu masih ada, barulah dipertimbangkan kembali. cara sederhana ini efektif mencegah pembelian impulsif dan menjaga tabungan tetap aman.
catatan keuangan sebagai panduan hidup
orang cina terbiasa mencatat pemasukan dan pengeluaran, bahkan dengan cara sederhana di buku kecil atau aplikasi ponsel. pencatatan keuangan membantu mereka memahami aliran uang — ke mana uang pergi, pos mana yang membengkak, dan bagaimana menguranginya.
kebiasaan ini menjadi dasar dalam mengatur keuangan, karena seseorang tidak bisa mengelola apa yang tidak diketahui.
hidup sederhana bukan tanda kekurangan
banyak dari mereka sadar bahwa kenyamanan hidup sejati bukan berasal dari barang mewah, tetapi dari rasa aman dan bebas utang. hidup tanpa cicilan membuat mereka bisa tidur nyenyak, tetap menabung, dan tidak stres setiap akhir bulan.
sederhana bukan berarti membosankan — justru itulah sumber kedamaian finansial mereka.
menikmati hidup di waktu yang tepat
orang cina tidak anti menikmati hidup. mereka tetap bisa liburan, makan enak, atau membeli barang mahal — tetapi hanya setelah kondisi keuangan stabil. prinsipnya adalah “reward setelah tanggung jawab.”
dengan cara ini, mereka tetap bisa bahagia tanpa mengorbankan masa depan finansial. hidup pun lebih seimbang antara kerja keras dan penghargaan diri.