BPOM Temukan BPA Berlebih di Galon, Pakar Ingatkan Dampak Serius

BPOM Temukan BPA Berlebih di Galon.-Foto: net-

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Paparan bahan kimia Bisphenol A (BPA) dalam jangka panjang berisiko menimbulkan dampak serius bagi kesehatan, terutama jika melebihi ambang batas aman.

BPA dikenal sebagai senyawa pengganggu hormon (endokrin) yang dapat memicu gangguan reproduksi, masalah perkembangan otak pada anak, hingga meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.

BPA banyak ditemukan pada kemasan plastik berbahan polikarbonat, seperti galon guna ulang air minum, botol bayi, wadah makanan, hingga lapisan dalam kaleng. Karena kemasan tersebut dipakai berulang kali, risiko pelepasan BPA ke dalam makanan atau minuman semakin tinggi.

“Pelepasan BPA terjadi akibat peluruhan material plastik saat bersentuhan dengan air pada suhu dan waktu tertentu,” ujar Profesor Mochamad Chalid, pakar polimer Universitas Indonesia, Rabu (10/9).

Menurutnya, proses ini berpotensi terjadi selama distribusi galon dari pabrik hingga ke konsumen.

Hasil pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan enam daerah dengan kadar BPA pada galon guna ulang melebihi ambang batas aman 0,06 bagian per sejuta (ppm).

Daerah tersebut antara lain Medan, Bandung, Jakarta, Manado, Banda Aceh, dan Aceh Tengah.

Sejumlah riset internasional juga memperkuat temuan tersebut. Studi Harvard pada 2009 mencatat penggunaan kemasan polikarbonat selama satu minggu dapat meningkatkan kadar BPA dalam urin hingga 69 persen.

Penelitian lain menunjukkan migrasi BPA meningkat signifikan pada suhu tinggi dan penggunaan berulang.

European Food Safety Authority (EFSA) pada 2023 bahkan memperketat ambang batas paparan harian BPA menjadi 0,2 nanogram per kilogram berat badan per hari, atau 20.000 kali lebih ketat dari standar sebelumnya. Beberapa penelitian mencatat paparan BPA di masyarakat jauh di atas ambang batas ini.

BPOM kini mewajibkan label peringatan pada galon berbahan polikarbonat yang mengandung BPA. Menurut Profesor Chalid, kebijakan ini penting agar konsumen memahami risiko yang ada.

Dia menilai langkah pengawasan dan evaluasi ulang terhadap keamanan kemasan BPA perlu diperketat untuk melindungi kesehatan masyarakat. (jp)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan