Senin, 07 Okt 2024
Network
Beranda
Berita Utama
Bengkulu Utara
Nasional
Pendidikan
Lifestyle
Olahraga
Tubei
Lainnya
Terkini
Berkah Jumat
Berkah Ramadhan
Network
Beranda
Berkah Jumat
Detail Artikel
Tiga Tanda Bahwa Kita Telah Merasakan Manisnya Iman
Reporter:
|
Editor:
|
Kamis , 01 Feb 2024 - 23:33
tiga tanda bahwa kita telah merasakan manisnya iman oleh : rian monda putra, lc., mh. (penyuluh agama islam kemenag kab. lebong) radarlebong.bacakoran.co - ma’asyiral muslimin rahimakumullah khatib berwasiat kepada kita semua supaya kita sama-sama meningkatkan taqwa kita kepada allah, karena satu-satunya jalan keselamatan dunia sampai kepada akhirat hanya dengan beriman dan bertaqwa kepada allah. sebagaimana firman allah di dalam al-qur’an “dan tambahlah bekal kalian! karena sebaik-baik bekal adalah ketaqwaan”. jamaah jumat yang dimuliakan dan dicintai oleh allah alhamdulillah.. kita senantiasa memuja dan memuji atas kehadirat allah rabbul izza. allah yang masih memberikan kesehatan dan kesempatan dan umur yang panjang. sehingga kita mampu memenuhi undangan allah di hari jumat untuk memenuhi kewajiban kita selaku hamba yang beriman. tentunya jamaah sekalian, dengan keimanan yang ada pada diri kita masing-masing , kita mampu menaati setiap perintah allah swt, tidak berat untuk bersujud kepada allah, tidak berat untuk melaksanakan perintahnya, meski itu berat, namun itu terasa ringan bagi orang -orang yang beriman. shalawat dan salam buat habibana nabi besar kita muhammad saw, yang senantiasa memberikan kita contoh, bagaimana agar kita mampu untuk meraih keselamatan di dunia dan di akhirat. baca juga: amalan-amalan sya’ban “pemanasan” menuju ramadhan maka umat yang baik adalah umat yang mau bershalawat kepada rasulullah saw, semoga kelak kita dibangkitkan di hari kemudian nanti dalam keadaaan mendapat syafaat dari rasulullah dan bisa masuk ke dalam surga bersama beliau nantinya. maasyiral muslimin rahimakumullah kita hidup di dunia, tentu ingin bisa menikmati segala apa yang telah kita perbuat, kita beli kendaraan agar kita bisa merasakan manfaatnya, kita bangun rumah agar kita bisa merasakan nyaman tinggal di dalamnya, namun bagaimana halnya jika kita telah punya kendaraan, telah punya rumah, tapi kita tidak bisa merasakan nikmat dan manfaat dari rumah dan kendaraan tersebut. begitu juga halnya dengan iman yang kita miliki, apakah iman tersebut sudah kita rawat dengan baik agar kita dapat merasakan nikmat tersebut? orang yang telah merasakan manisnya iman, tidak akan pernah merasa berat untuk sujud kepada tuhan-nya, tidak akan berat untuk melaksanakan perintah-nya. orang yang telah merasakan manis dan indahnya keimanan, akan tetap merasa bahagia tatkala mereka menahan dahaga dan laparnya dalam berpuasa, tatkala letihanya setiap rukuk dan sujudnya mereka qiyamul lail, setiap kebaikan yang mereka perbuat akan terasa nikmat karena mereka telah mengecap manisnya keimanan. jamaah jumat yang dimuliakan dan dicintai oleh allah lalu bagaimana agar kita bisa merasakan manisnya keimanan? agar kita dapat merasakan indahnya setiap saat beribadah, agar kita merasakan kenikmatan beribadah disetiap amal yang kita lakukan dalam mengabdi kepada allah jalla wa ‘alla. rasulullah saw bersabda, ada tiga perkara untuk merasakan manisnya iman. dalam sebuah hadits dari anas bin malik radhiyallahu anhu , bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman. yang pertama, barangsiapa yang allâh dan rasûl-nya lebih ia cintai dari selain keduanya. orang-orang yang ingin menggapai manisnya keimanan, mereka akan cinta kepada allah dan rasul-nya melebihi daripada cintanya kepada segalanya. jadi bagi kita yang ingin merasakan manisnya keimanan, harus meletakkan cinta kita kepada allah dan rasulnya melebihi cinta kita kepada yang lainnya. imam ibnu hajar al-atsqalani berkata, tidak semua orang mampu merasakan manisnya iman, sebagaimana tidak semua orang bisa merasakan manisnya madu. manisnya madu bagi orang yang sakit, maka tidak semua orang yang sakit bisa merasakan manisnya madu. orang-orang yang beriman yang bisa merasakan manisnya iman adalah orang -orang yang sehat imannya. orang-orang yang tidak hanya yakin kepada allah, tapi orang-orang yang cinta kepada allah dan rasul-nya diatas cintanya kepada segalanya. maka jamaah sekalian, cinta kepada keluarga itu biasa, cinta kepada harta itu biasa, cinta kepada jabatan dan pekerjaan itu wajar, namun kecintaan kita kepada keluarga, kecintaan kita kepada harta, kepada pekerjaan, jangan sampai mengalahkan cinta kita kepada allah dan rasul-nya. ini yang perlu kita waspadai, ketika kita cinta harta, maka harta itu suatu saat akan ditnggalkan, ketika kita cinta keluarga, suatu saat kita akan berpisah, ketika kita cinta kepada jabatan, maka suatu saat jabatan itu akan berakhir cepat atau lambat. namun cinta yang kekal dan hakiki adalah cinta kita kepada allah dan rasul-nya. pada suatu peperangan, ketika rasulullah mengumpulkan para sahabatnya, datanglah abu bakar ash-shiddiq membawa begitu banyak hartanya untuk disedekahkan di jalan allah. lalu rasulullah saw bertanya, wahai abu bakar, apa yang engkau tinggalkan untuk anak dan keluargamu? ada ya rasulullah, saya tinggalkan allah dan rasul-nya untuk mereka. demikianlah contohnya, dalam kondisi yang sulit dan berat sekalipun tidak akan melunturkan cinta mereka kepada allah. bilal bin rabah, ia rela diseret, disiksa, ditimpa badannya dengan batu besar ditengah teriknya matahari, dan diatas panasnya padang pasir. ia rela disiksa demi mempertahankan cintanya kepada allah dan rasul-nya. ia rela disiksa daripada menukar tauhidnya, tidak ingin menukar keimanannya, tidak ingin menukar kecintaanya kepada allah dan rasul meski ia dalam keadaan teramat berat dan tersiksa. jamaah jumat yang berbahagia. kita punya jabatan, suatu saat jabatan itu akan berakhir, kita punya harta, suatu saat harta itu akan kita tinggalkan, disaat datang panggilan allah, maka penuhilah panggilan allah diatas apapun persoalan-persoalan dunia. ketika kita beribadah, terutama shalat, jangan sampai kita mengaku cinta kepada allah namun kita tidak mendirikan shalat dengan sebaik-baiknya. coba kita fikir hadirin sekalian, jika kita melaksanakan satu shalat hanya dalam 12 menit, maka dari 24 jam itu, hanya satu jam saja yang kita gunakan untuk shalat. artinya, dalam satu tahun, hanya 365 jam yang kita pakai untuk menegakkan shalat. coba kita renungkan, berapa umur dan jam yang telah allah berikan kepada kita, dan berapa jam shalat yang telah kita gunakan? jangan sampai dihari kemudian, ketika manusia dikumpulkan, ada sebagian manusia yang mengatakan waminannasi may yaqulu amanna billahi waly aumil akhir, namun pengakuan mereka ditolak oleh allah. jangan sampai pengakuan kita juga tidak diterima oleh allah. hadirin sekalian, mari kita gunakan kesempatan hidup yang allah berikan untuk lebih mencintai allah dan rasul-nya diatas cinta kita kepada segalanya, sehingga kita bisa merasakan manisnya keimanan. ma’asyiral muslimin rahimakumullah yang kedua, untuk menggapai manisnya iman: mereka menjalin persaudaraan karena allah dan berpisah karena allah. artinya apa, ketika kita menjalin persahabatan, kita bersahabat bukan untuk mencari keuntungan, ketika kita menjalin persaudaraan, kita bersahabat dan bersaudara bukan hanya karena kepentingan politik atau kepentingan pribadi semata. sehingga apa? ketika ada orang yang bersabahat, berkawan, bersaudara karena hanya untuk mencari keuntungan dan kepentingan, maka disaat ia telah mendapat keuntungan dan kepentingannya, persahabatan itupun pudar dan runtuh. kita berkawan karena allah, bertemu karena allah, baik senang ataupun susah, maka persahabatan ini tetap berjalan dengan baik. maka mari kita lihat persahabatannya rasulullah dengan para sahabatnya, mari luruskan niat kita, bersahabat bukan karena kepentingan semata, tapi bersahabat karena allah swt. innamal a’malu bin niah, segala perbuatan tergantung kepada niat, mari kita niatkan persahabatan itu karena allah. sahabat yang baik adalah yang selalu mengingatkan temannya kepada kebaikan, teman yang baik adalah teman yang mengingatkan kita kepada kebaikan. saling menasehati dan mau dinasehati. inilah penyakit kebanyakan kita, terkadang kita mau menasehati, tapi sulit untuk menerima nasehat. teman yang baik adalah yang saling menasehati dan mau menerima nasehat sahabatnya. persahabatan kita tidak hanya bersatu di dunia namun juga bersatu di akhirat karena allah swt. kemudian yang ketiga, mereka benci kembali kepada maksiat yang dulu mereka kerjakan, mereka benci kembali kepada kekufuran yang pernah dulu mereka lakukan, sebagaimana bencinya mereka dilemparkan ke dalam api neraka. ketika kita telah diberikan hidayah, dulu kita sering berbuat maksiat, dulu kita sering bergelimang dosa dan kekufuran, dulu kita jauh dari allah. setelah mendapat hidayah, kita kembali kepada jalan yang benar, tidak ada lagi niat untuk kembali kepada maksiat dan dosa serta kekufuran. maka hadirinm mari kita merawat iman kita dengan baik, dengan kita menjaga iman, insyaallah akan kita dapatkan kebahagiaaan dan keberkahan di dunia dan di akhirat. kenapa? karena orang beriman itu selalu menerima ketetapan di dalamnya. ketika mereka kaya mereka tidak sombong, sama halnya seperti nabi sulaiman. nabi sulaiman kaya tidak pernah merasa sombong, nabi sulaiman kaya tidak pernah merasa angkuh, dan nabi sulaiman kaya tetap menjaga kedekatan ibadahnya dengan allah dan tetap memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia. ketika mereka kaya bersyukur, ketika mereka susah dalam kemiskinan, bagi orang yang beriman tidak masalah, kenapa tidak masalah? karena mereka yakin bahwa rezki itu sudah diatur oleh allah. orang kaya belum tentu merasa cukup dan orang miskin belum tentu semuanya merasa kekurangan. tergantung cara kita mensyukuri segala pemberian dari allah swt. maasyiral muslimin rahimakumullah mari rawat iman kita dengan baik sebaik-baiknya, mudah-mudahan iman ini bisa terjaga, sehingga kita bisa merasakan masnisnya iman, dan dengannya kita bisa meraih husnul khatimah, serta mendapatkan kasih saying-nya allah di dunia dan di akhirat. semoga bermanfaat apa yang khatib sampaikan, yang benar datang dari allah, dan yang salah datang dari diri khatib sendiri. kepada allah khatib mohon ampun dan kepada hadirin khatib memohon maaf. wallahu a’lam bis shawab..barakallahu li walakum.. (*)
1
2
3
4
»
Tag
# iman
# manisnya
# merasakan
# tiga tanda
# khutbah jumat
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Lebong, Jumat 2 Februari 2024
Berita Terkini
Dinkes Lebong Diminta Optimalkan Program PMT untuk Cegah Stunting
Berita Utama
1 jam
Polda Bengkulu Pantau 25 Geng Motor, Kapolda Siapkan Tiga Langkah Penanganan
Berita Utama
1 jam
BPBD Imbau Warga Waspada Potensi Bencana Alam
Tubei
1 jam
Pemkab Lebong Tunggu Penyaluran Sisa DBH Sawit Rp 1,5 M
Berita Utama
1 jam
HUT Kota Arga Makmur Tahun 2024 Lebih Sederhana
Berita Utama
1 jam
Berita Terpopuler
Manfaat dan Kandungan Kunyit (Curcuma longa) untuk Kesehatan
Terkini
10 jam
Kiat Meningkatkan Hasil Panen Cabai Merah Secara Maksimal
Terkini
10 jam
Apakah OPPO A96 Ada Kamera Ultra Wide?
Terkini
10 jam
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 12 Pro 2024
Terkini
11 jam
Rahasia Manfaat Tahu untuk Kesehatan Jantung dan Gula Darah
Terkini
10 jam
Berita Pilihan
Kelulusan Pasca Sanggah Seleksi Administrasi Pengadaan CPNS Lebong 2024
Berita Utama
1 minggu
Sudah Diundi, Ini Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wabup Pilkada Lebong 2024
Terkini
1 minggu
Link Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024 di Lingkungan Pemkab Lebong
Terkini
2 minggu
Pengumuman Pelamar Lolos Seleksi Administrasi CPNS Kementerian Agama 2024
Terkini
2 minggu
Cek, Ini 15 Instansi yang Sudah Umumkan Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024
Terkini
2 minggu