Belum Seluruh Desa/Kelurahan Miliki Perpustakaan

Kelurahan Amen belum memiliki perpustakaan.-(amri/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Lebong mencatat belum semua desa dan kelurahan di wilayah ini memiliki perpustakaan desa.
Berdasarkan data akhir tahun 2024, dari total 104 desa/kelurahan, baru 71 desa/kelurahan yang telah memiliki perpustakaan. Artinya, masih ada 33 desa/kelurahan yang belum memiliki sarana literasi tersebut.
Plt Kepala DPK Kabupaten Lebong, Muhammad Yunus, S.KM, M.PH, mengajak seluruh pemerintah desa dan kelurahan untuk aktif mengambil peran dalam pengembangan perpustakaan desa (Perpusdes) sebagai pusat literasi masyarakat.
“Kita berharap pengelola perpustakaan desa lebih aktif dalam mengelola perpustakaan yang sudah ada. Dukungan dari pemerintah desa juga sangat diperlukan untuk memperkuat layanan perpustakaan ini,” ujarnya.
Baca Juga: Program Cetak Sawah Baru, 2025 Sebatas Susun SID
Peran Strategis Perpustakaan Desa untuk Tingkatkan Literasi Masyarakat
Muhammad Yunus menegaskan bahwa perpustakaan desa memiliki peran penting dalam membangun budaya baca dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat desa.
Oleh karena itu, komitmen kepala desa dalam pengembangan Perpusdes menjadi kunci utama.
“Kami rutin turun ke lapangan untuk memberikan bimbingan dan berdiskusi langsung dengan pengelola perpustakaan desa. Tapi yang paling penting, pemerintah desa harus memiliki komitmen untuk mengembangkan perpustakaan ini agar lebih bermanfaat bagi warganya,” jelas Yunus.
Ia juga mengingatkan bahwa pembangunan dan pengelolaan Perpusdes dapat dibiayai melalui Dana Desa, sesuai dengan keputusan tiga menteri terkait pengelolaan perpustakaan desa.
“Pemerintah desa yang belum memiliki perpustakaan bisa membangunnya dengan Dana Desa. Bahkan, untuk desa yang sudah memiliki, pustakawan yang bertugas bisa digaji melalui Dana Desa,” ungkapnya.
DPK Kabupaten Lebong berkomitmen terus mendampingi dan membina pengelola perpustakaan desa agar dapat berkembang menjadi pusat literasi yang dinamis dan inklusif.
“Kami berharap seluruh pemerintah desa hadir dan aktif mendukung Perpusdes. Ini adalah bentuk komitmen bersama untuk memajukan literasi dan pembangunan desa,” tutup Yunus.