2.964 KPM Penerima BLT di Bengkulu Utara

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bengkulu Utara, Rahmat Hidayat, S.STP, M.Si.-(fendi/rl)-
BENGKULUUTARA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Di tengah berbagai perubahan kebijakan bantuan sosial, program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa di Kabupaten Bengkulu Utara masih tetap bergulir.
Tahun ini, sebanyak 2.964 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 215 desa mendapat kucuran bantuan sebesar Rp300 ribu per bulan. Bantuan ini diberikan selama 12 bulan penuh.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bengkulu Utara, Rahmat Hidayat, S.STP, M.Si menegaskan bahwa BLT Dana Desa masih menjadi belanja wajib yang harus disalurkan oleh pemerintah desa.
Tujuannya jelas: menekan angka kemiskinan ekstrem dan mempercepat penanganan stunting di wilayah pedesaan.
Baca Juga: Bantuan untuk Masyarakat Enggano Berdatangan
“Sehingga kita minta untuk desa-desa menyalurkan program bantuan langsung tunai tersebut dengan tepat waktu sesuai dengan ketersediaan anggaran tersebut,” tegas Rahmat.
Menurutnya, kelompok sasaran utama bukan hanya masyarakat yang masuk kategori miskin ekstrem, namun juga keluarga yang memiliki anak stunting.
“Sehingga selain masyarakat yang berstatus miskin ekstrem, masyarakat yang dalam keluarganya terdapat kasus stunting juga menjadi sasaran utama penerima bantuan langsung tunai yang bersumber dari dana desa tersebut,” imbuhnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, desa-desa di Bengkulu Utara mulai mengajukan pencairan dana desa tahap akhir.
Saat ini, sudah ada lima desa yang menerima pencairan tersebut. Selain untuk BLT, anggaran tahap akhir ini juga wajib digunakan untuk program ketahanan pangan dan pengembangan sektor prioritas sesuai hasil musyawarah desa.
“Maka ini sangat penting bagi desa dalam melaksanakan pembangunan,” katanya lagi.
Rahmat juga menekankan pentingnya peran kelompok masyarakat dalam pembangunan sektor ketahanan pangan.
Ia berharap program ini mampu menciptakan desa yang mandiri, terutama dari sisi ketersediaan pangan lokal.
“Program ketahanan pangan ini diharapkan bisa mendorong ketahanan pangan desa sehingga menciptakan kemandirian pangan di tingkat desa,” jelasnya.