Harga Kopi Anjlok, Petani di Lebong Tengah Mulai Resah

KOPI: Terlihat salah satu petani kopi saat menjemur kopi hasil panennya.-(carles/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Harga kopi di wilayah Kabupaten Lebong, khususnya di Kecamatan Lebong Tengah, mengalami penurunan signifikan selama sebulan terakhir.

Saat ini, harga kopi super kering berada di kisaran Rp63 ribu per kilogram, padahal sebelumnya bisa mencapai Rp72 ribu.

Penurunan ini membuat para petani resah, karena dikhawatirkan harga akan terus merosot dan berdampak pada penghasilan mereka.

Dudeng (45), salah satu petani kopi asal Lebong Tengah, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tren penurunan harga yang terus terjadi. 

Baca Juga: Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Linmas Diminta Tingkatkan Siskamling

"Harga kopi saat ini Rp63 ribu untuk kualitas super kering. Kalau terus turun, tentu memberatkan kami sebagai petani," kata Dudeng.

Sementara itu, Lopi, seorang pengepul atau toke kopi, menjelaskan alasan perbedaan harga beli antara kopi kering dan kopi basah.

Menurutnya, kopi basah masih harus melalui proses penjemuran, yang menyebabkan penyusutan berat serta risiko jamur jika tidak ditangani dengan baik.

Oleh karena itu, harga kopi basah tentu lebih rendah dibanding kopi super kering.

Ia juga menambahkan bahwa kualitas dan kondisi kopi sangat mempengaruhi harga beli dari tingkat pengepul, bukan semata-mata dari fluktuasi pasar.

"Kalau kopi basah belum dijemur, kami harus jemur lagi. Kalau tidak, bisa jamuran. Itu sebabnya kami beli lebih murah dibanding kopi kering," terang Lopi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan