Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus

CPNS mengundurkan diri. Ilustrasi-foto: net-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kepala BKN Prof. Zudan Arif mengungkap fakta mengejutkan soal mundurnya ribuan CPNS 2024. Aslinya, 1.967 CPNS yang mengundurkan diri tersebut tidak lulus formasi.
"Begini ya, perlu kami luruskan di sini. Ribuan CPNS yang mundur itu sebenarnya mereka tidak lulus formasi CPNS 2024," kata Prof. Zudan, Minggu (4/5).
Dia menjelaskan, sebenarnya ada 16 ribuan formasi CPNS 2024 yang kosong karena minimnya pelamar.
Agar formasinya terisi, terangnya, pemerintah melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN melakukan optimalisasi.
Optimalisasi sudah dilakukan pemerintah sejak seleksi CPNS dan PPPK 2021. Hasilnya, 98 persen formasi terisi dengan kebijakan optimalisasi.
"Tahun ini juga kami berlakukan optimalisasi untuk CPNS dan PPPK 2024. Untuk saat ini baru CPNS 2024 yang sudah berproses, sedangkan PPPK belum karena seleksi masih berjalan," terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan, optimalisasi formasi CPNS 2024 diberlakukan untuk pelamar yang nilainya di atas ambang batas dan diambil sesuai ranking.
Sampai saat ini, ujar Prof. Zudan, sudah lebih dari 1.400 formasi terisi oleh peserta di bawah ranking CPNS yang mundur.
"Sebenarnya, optimalisasi ini merupakan kesempatan kedua bagi peserta yang tidak lulus formasi. Nah, yang mundur ini karena merasa lokasinya jauh akhirnya tidak menerima tawaran pemerintah," ucapnya.
Mengenai pengisian formasi kosong lewat optimalisasi, Prof. Zudan menjelaskan, tetap di instansi yang sama, tetapi lokasinya berbeda.
Contohnya, pelamar mendaftar dosen di Universitas Brawijaya dengan formasi 4, sedangkan yang memenuhi passing grade ada 10. Berarti ada 6 yang tidak lulus formasi.
BKN kemudian menerapkan optimalisasi dengan mendistribusikan 6 pelamar itu ke universitas lain di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang tidak ada pelamarnya.
Biasanya, kata Zudan, pelamar yang mau menerima optimalisasi bila lokasinya tidak terlalu jauh dari formasi awal yang dilamar. Namun, banyak juga yang menerima karena ingin menjadi ASN PNS.
"Prinsipnya kebijakan optimalisasi ini sejak 2021 hingga sekarang bisa meminimalisir formasi kosong karena tingkat isiannya mencapai 98 persen," pungkasnya. (jp)