Kulit Bawah Mata Lebih Cepat Keriput? Ini Penyebabnya!

Reporter: Miya Diosi |

Editor: Reni Apriani |

Jumat , 02 May 2025 - 10:45

Kulit Bawah Mata Lebih Cepat Keriput-Tangkapan layar-

kulit bawah mata lebih cepat keriput? ini penyebabnya!                            radarlebong.bacakoran.co - pernahkah kamu merasa area bawah mata terlihat lebih cepat mengalami tanda-tanda penuaan dibandingkan bagian wajah lainnya?
garis halus, kerutan, hingga lingkaran hitam sering muncul lebih awal di area ini, membuat wajah tampak lebih tua dan lelah.
kira-kira apa yang menyebabkan area ini lebih rentan mengalami penuaan? berikut beberapa alasannya!1. paparan sinar uv
radiasi ultraviolet (uv) dari sinar matahari maupun tanning bed tanpa perlindungan dapat merusak kolagen dalam kulit.
kolagen adalah protein utama yang berperan dalam menjaga struktur wajah tetap kencang dan elastis.
baca juga:cara diet dengan telur rebus turunkan bb lebih dari 10 kg
menurut food and drug administration (fda), paparan sinar uv tanpa perlindungan dapat mempercepat munculnya kulit kasar dan keriput.
oleh karena itu, penting untuk selalu menggunakan sunscreen, terutama di area bawah mata yang lebih sensitif.2. gerakan wajah berulang
ekspresi wajah seperti tersenyum, mengerutkan dahi, atau menyipitkan mata bisa menyebabkan garis-garis halus muncul di area tertentu.
bahkan, kebiasaan tidur dengan posisi wajah menekan bantal setiap malam juga dapat berkontribusi terhadap munculnya kerutan.
penelitian menunjukkan bahwa tidur dengan wajah tertelungkup di bantal dapat mempercepat munculnya garis-garis halus di bawah mata karena kulit kehilangan kemampuannya untuk kembali ke bentuk semula seiring bertambahnya usia.3. faktor lingkungan
cuaca kering, baik di daerah beriklim dingin maupun panas, dapat mengurangi kelembapan alami kulit. kulit di bawah mata yang sudah tipis dan memiliki sedikit kelenjar minyak menjadi lebih rentan terhadap dehidrasi. 
selain itu, polusi udara, termasuk asap kendaraan, debu, dan zat kimia beracun, dapat merusak lapisan kulit dan menyebabkan stres oksidatif.
radikal bebas yang dihasilkan dari polusi dapat merusak kolagen dan elastin, dua komponen utama yang menjaga kulit tetap kencang dan kenyal.4. kurang tidur
saat kamu kurang tidur, tubuh memproduksi lebih banyak hormon stres, yaitu kortisol.
kortisol dapat memecah kolagen di dalam kulit, yang menyebabkan kehilangan elastisitas dan munculnya garis-garis halus lebih cepat.
tubuh meningkatkan produksi kolagen baru yang membantu menjaga kulit tetap kencang dan elastis.
jika kamu tidak mendapatkan tidur yang cukup, proses ini akan terganggu, sehingga kulit tidak dapat memperbaiki kerusakan akibat paparan sinar matahari, polusi, atau faktor lainnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lebong, Minggu 4 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan