Bahaya Minuman Berenergi: Fakta, Efek Samping, dan Tips Konsumsi yang Aman

ilustrasi Bahaya Minuman Berenergi: Fakta, Efek Samping, dan Tips Konsumsi yang Aman-foto :tangkapan layar-
Kafein dapat merangsang sistem saraf pusat dan memacu kerja hormon adrenalin, yang membuat tubuh terasa lebih kuat dan terjaga.
Namun, dalam jangka pendek, lonjakan ini bisa membuat tubuh mengalami dehidrasi, terlebih jika tidak diimbangi dengan konsumsi air putih. Efeknya bisa membuat tubuh cepat mengalami kelelahan ekstrem setelah efek stimulan hilang.
Risiko Kesehatan: Hipertensi hingga Obesitas
Konsumsi minuman berenergi tidak disarankan bagi penderita hipertensi, karena kandungan kafeinnya dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan.
Selain itu, kandungan gula dan karbohidrat yang tinggi dalam minuman ini berpotensi menambah asupan kalori secara drastis, sehingga dapat memicu kegemukan dan bahkan risiko diabetes jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Penggunaan minuman berenergi sebagai “doping harian” sangat tidak disarankan. Meski sesekali boleh saja dikonsumsi untuk membantu mengatasi kelelahan akut, penggunaannya harus dibatasi dan tidak boleh menjadi kebiasaan.
Tips Aman Mengonsumsi Minuman Berenergi
Konsumsi hanya saat benar-benar dibutuhkan, misalnya saat melakukan aktivitas berat atau olahraga intens.
Perhatikan label kandungan pada kemasan, khususnya jumlah kafein, gula, dan kalori.
Jangan konsumsi bersamaan dengan kopi, agar tidak melebihi batas aman asupan kafein harian.
Hindari konsumsi jika memiliki riwayat hipertensi atau gangguan jantung.
Ganti dengan air putih atau minuman isotonik biasa jika hanya mengalami kelelahan ringan.
Minuman berenergi bukanlah solusi utama untuk mengatasi kelelahan. Tidur cukup, makan makanan bergizi, dan menjaga hidrasi tubuh tetap menjadi kunci utama dalam menjaga stamina harian.