Cegah Konflik Keagamaan, Kemenag Lebong Lakukan Deteksi Dini

Kemenag Lebong melaksanakan kegiatan pembinaan Deteksi dini ini sangat penting sebagai upaya mencegah meluasnya konflik keagamaan-foto : kemenag lebong-
LEBONG.koranradarlebong.com - Dalam rangka memperkuat harmoni antar umat beragama dan mencegah terjadinya konflik sosial yang berdimensi keagamaan,
Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebong melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam melaksanakan kegiatan bertajuk "Deteksi Dini dan Cegah Dini Konflik Keagamaan". Kegiatan ini dilangsungkan di Aula Sakinah Kemenag Lebong.
Kepala Kemenag Lebong, Arief Azizi, S.Ag, MH melalui Kasi Bimas Islam, Malvinas RBNS, S.IP, M.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara dini potensi konflik sosial keagamaan yang dapat mengganggu stabilitas dan ketertiban masyarakat.
Ia menegaskan bahwa pencegahan konflik tidak bisa dilakukan secara reaktif, melainkan perlu pendekatan proaktif dengan memetakan potensi masalah sejak awal.
BACA JUGA:Jelang Keberangkatan, Kemenag Imbau CJH Lebong Jaga Kesehatan
"Deteksi dini ini sangat penting sebagai upaya mencegah meluasnya konflik keagamaan. Kita harus memahami akar persoalan sebelum berkembang menjadi konflik terbuka," ujar Malvinas.
Kegiatan ini melibatkan sejumlah pemangku kepentingan, termasuk unsur pemerintah daerah, organisasi masyarakat (ormas) Islam, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Kemenag berharap semua pihak dapat mengambil peran aktif dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi dan menjaga perdamaian di lingkungan masing-masing.
"Potensi konflik keagamaan kerap muncul akibat perbedaan pemahaman keagamaan, penyebaran ajaran menyimpang, provokasi media sosial, hingga isu-isu politik yang memanfaatkan sentimen agama," jelasnya.
Menurut Malvinas, penyelesaian konflik semacam ini tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak, tetapi membutuhkan sinergi lintas sektor, termasuk aparat penegak hukum, tokoh agama, dan masyarakat sipil.
"Salah satu poin penting dari kegiatan ini adalah bagaimana kita semua terlepas dari latar belakang institusi bisa saling berbagi informasi dan bekerjasama secara terpadu dalam menangani gejala dini konflik," tambahnya.
Dengan kegiatan ini, Kemenag Lebong berharap dapat meningkatkan kapasitas dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hidup berdampingan secara damai. Selain itu, pendekatan moderasi beragama menjadi pilar utama dalam pembinaan yang dilakukan. Moderasi beragama menekankan sikap toleran, adil, dan tidak ekstrem dalam menjalankan ajaran agama.
"Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai persaudaraan, menjaga kesehatan jiwa sosial kita, serta memperkuat persatuan bangsa," tutup Malvinas.