Cara Mengajarkan Anak Berpuasa Ramadan dengan Sehat dan Aman

Reporter: Carles Jaya |

Editor: Reni Apriani |

Selasa , 01 Apr 2025 - 09:25

Cara Mengajarkan Anak Berpuasa Ramadan dengan Sehat dan Aman-foto :tangkapan layar-

cara mengajarkan anak berpuasa ramadan dengan sehat dan aman                            koranradarlebong.com- mengajarkan anak berpuasa saat ramadan menjadi bagian penting dalam pendidikan agama sejak dini. banyak orang tua bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk mulai mengajak anak berpuasa.
para ahli merekomendasikan anak usia 6-7 tahun untuk mulai belajar puasa secara bertahap. pada usia ini, anak sudah memahami konsep puasa dan dapat belajar disiplin dalam waktu tidur, sahur, serta berbuka.
selain itu, anak mulai bersosialisasi dan memahami bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga sebagai bentuk ibadah wajib bagi umat muslim.
untuk anak di bawah usia 6 tahun, mereka juga bisa dikenalkan dengan puasa secara perlahan, seperti berpuasa setengah hari lebih dulu.
baca juga:sayuran penurun darah tinggi secara alami
namun, jika ingin melatih anak berpuasa penuh, pastikan kondisi kesehatannya baik dan gizinya tercukupi.
tips agar anak mampu berpuasa seharian
puasa bertahap
ajarkan anak berpuasa secara bertahap, misalnya:
baca juga:rahasia tumis kangkung tetap hijau segar, cobain cara ini!
hari pertama puasa hingga waktu dzuhur.
hari berikutnya bertahan hingga ashar.
jika sudah siap, dorong anak untuk menyelesaikan puasa hingga maghrib.
penuhi asupan gizi seimbang
selama berpuasa, anak wajib sahur dan berbuka dengan makanan bergizi agar tetap berenergi. pastikan menu makanan mencakup:
karbohidrat kompleks (55-60% kalori): nasi merah, roti gandum, ubi, atau oat.
protein dan lemak sehat (40-45% kalori): telur, daging, ikan, serta kacang-kacangan.
serat dari sayur dan buah (setengah gram per kg berat badan per hari) agar pencernaan tetap sehat.
makanan yang tepat saat sahur dan berbuka
sahur: pilih makanan yang lambat dicerna agar energi bertahan lama, seperti roti gandum, ubi, dan kacang hijau. sebelum imsak, berikan susu atau yoghurt untuk tambahan nutrisi.
berbuka: mulai dengan makanan yang cepat meningkatkan gula darah seperti kurma atau buah manis. lanjutkan dengan makanan utama yang mengandung protein dan serat.
cukupi kebutuhan cairan
anak-anak membutuhkan sekitar 1200-1300 ml air putih per hari atau sekitar 5 gelas. pastikan mereka cukup minum sejak berbuka hingga sahur untuk mencegah dehidrasi.
atur pola tidur anak
anak usia sekolah memerlukan 8-10 jam tidur per hari agar tetap bugar saat berpuasa. pastikan mereka tidur lebih awal dan bangun sahur dalam kondisi segar.
dukung dengan aktivitas ringan
ajak anak melakukan aktivitas ringan seperti membaca buku, bermain puzzle, atau menggambar agar mereka tetap aktif tanpa merasa kelelahan.
waspadai tanda-tanda bahaya saat anak berpuasa
meskipun puasa memiliki banyak manfaat, orang tua harus waspada terhadap tanda-tanda hipoglikemia (gula darah rendah) dan dehidrasi, seperti:
hipoglikemia: pusing, lemas, gemetar, pucat, atau keringat dingin. jika ini terjadi, segera berikan makanan manis untuk menaikkan kadar gula darah.
dehidrasi: bibir kering, tidak buang air kecil selama enam jam, demam, atau anak tampak sangat lemas. segera beri cairan yang cukup dan hentikan puasanya.
jika gejala semakin parah, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
dengan menerapkan pola makan yang seimbang, mencukupi kebutuhan cairan, serta memberikan dukungan moral, anak dapat belajar berpuasa dengan lancar dan tetap sehat selama ramadan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lebong, Sabtu 24 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan