Tanda-Tanda Kebangkitan Nokia di Dunia Teknologi

Logo Nokia Oyj yang didesain ulang-foto :tangkapan layar-
koranradarlebong.com - Nokia, salah satu merek gadget legendaris yang dikenal luas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan sebagai penguasa teknologi.
Namun, kali ini Nokia tidak lagi bersaing di industri smartphone seperti di masa lalu. Sebaliknya, Nokia kini bergerak ke sektor jaringan optik dan semikonduktor.
Dikenal sebagai raja smartphone pada era 90-an hingga awal 2000-an, Nokia bahkan pernah dijuluki "HP sejuta umat."
Namun, persaingan yang semakin ketat membuatnya perlahan-lahan tersisih. Pada tahun 2013, Nokia menjual bisnis ponselnya kepada Microsoft. Tiga tahun kemudian, merek Nokia diakuisisi oleh HMD Global.
BACA JUGA:Symbian dan Nokia, Dulu Raja Ponsel, Kini Hanya Kenangan!
Saat ini, HMD Global memutuskan untuk memproduksi ponsel dengan nama mereknya sendiri, menandakan akhir perjalanan Nokia di industri smartphone.
Dalam beberapa tahun terakhir, Nokia telah mengalihkan fokusnya untuk mengembangkan bisnis teknologi dan kini melakukan ekspansi lebih lanjut dalam bidang data center dan kecerdasan buatan (AI).
Salah satu langkah penting Nokia tahun ini adalah akuisisi Infinera, produsen alat jaringan dan semikonduktor optik asal AS, dengan nilai kesepakatan mencapai US$ 2,3 miliar.
Akuisisi ini telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Eropa, yang menyatakan bahwa pengambilalihan tersebut tidak akan menciptakan masalah, karena kombinasi pangsa pasar kedua perusahaan masih akan menghasilkan kompetisi yang sehat dalam penyediaan alat jaringan optik.
Rencana akuisisi ini telah digulirkan sejak Juni tahun lalu, dan baru-baru ini, Reuters melaporkan bahwa Komisi Eropa telah memberikan lampu hijau untuk kesepakatan tersebut.
Berdasarkan laporan tersebut, akuisisi ini akan menempatkan Nokia sebagai produsen jaringan optik terbesar kedua di dunia dengan pangsa pasar sekitar 20%, hanya kalah dari Huawei yang lebih diuntungkan oleh minimnya pesaing di China.
Dengan akuisisi ini, Nokia diharapkan dapat menjual lebih banyak alat kepada perusahaan besar seperti Amazon, Alphabet, dan Microsoft, yang berkomitmen untuk menginvestasikan miliaran dolar AS dalam pengembangan data center untuk bersaing di sektor kecerdasan buatan.