Chikungunya: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Chikungunya: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan-foto :tangkapan layar-
Pembengkakan pada persendian,
Ruam kulit,
Kelelahan,
Mual.
Sebagian besar penderita akan pulih dalam waktu satu minggu. Namun, beberapa orang mengalami nyeri sendi kronis yang dapat bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Penyebab dan Bahaya Chikungunya
Chikungunya disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi. Penyakit ini tidak menyebar melalui cairan tubuh seperti air liur, bersin, atau batuk. Meski demikian, ada laporan yang menyebutkan penularan melalui darah, terutama pada tenaga kesehatan yang menangani pasien dengan infeksi aktif.
Ibu hamil yang terinfeksi chikungunya tidak menularkan virus ini kepada janinnya melalui plasenta atau air susu ibu (ASI). Namun, risiko penularan bisa terjadi saat proses persalinan. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk tidak bepergian ke daerah yang sedang mengalami wabah chikungunya.
Beberapa kelompok yang berisiko mengalami komplikasi akibat chikungunya antara lain:
Bayi baru lahir,
Lansia di atas 65 tahun,
Individu dengan penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Komplikasi yang paling umum adalah nyeri sendi kronis yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Meskipun jarang, beberapa kasus juga melaporkan gangguan pada jantung, mata, serta sistem saraf setelah infeksi chikungunya.
Pencegahan Chikungunya
Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui vaksin IXCHIQ untuk chikungunya. Vaksin ini diberikan kepada individu berusia 18 tahun ke atas yang memiliki risiko tinggi terpapar virus.