Menag: PBB Tunjuk Istiqlal Jadi Model Masjid yang Dikembangkan di Masa Depan

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.-foto: net-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjuk Istiqlal sebagai model masjid yang akan dikembangkan di masa depan.
Hal tersebut disampaikan saat dirinya membahas tentang pemberdayaan-pemberdayaan rumah ibadah yang termasuk ke dalam salah satu Asta Protas Kemenag tentang Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan pada konferensi pers di Auditorium HM Rasjidi Kemenag RI, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2025).
"Kita juga patut berbangga karena United Nations (UN) pada beberapa bulan yang lalu, kami diundang ke New York di PBB dan (mereka) menunjuk Masjid Istiqlal itu sebagai model untuk pengembangan masjid di masa depan," ujarnya.
Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut menjelaskan bahwa Masjid Istiqlal juga dianggap sebagai model untuk menciptakan toleransi. Sebagaimana diketahui, Masjid Istiqlal berseberangan dengan Gereja Katedral Jakarta.
"Masjid istiqlal ini dianggap sebagai model untuk menciptakan toleransi yang sangat bagus," lanjut Menag.
Tak hanya sebagai model masjid yang harus dikembangkan di masa depan, Istiqlal juga sempat meraih predikat masjid paling hijau di dunia.
Ini merupakan penghargaan internasional dari International Finance Corporation (IFC) dengan pemberian sertifikat Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) yaitu sebagai rumah ibadah yang ramah lingkungan (green mosque) karena dinilai telah membantu memerangi perubahan iklim dengan ikut menurunkan emisi karbon.
"Jadi masjid (Istiqlal) yang paling efisien, paling green, yang paling hijau, paling bersih itu adalah Istiqlal," sambung Menag Nasaruddin.
Sebagai informasi, Asta Protas merupakan delapan program prioritas Kemenag berdampak.
Menag Nasaruddin mengatakan bahwa program tersebut menjadi langkah konkret Kemenag menyelesaikan Asta Cita serta 17 program prioritas yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. (net)