Curah Hujan Tinggi, Tanaman Cabai Busuk, Petani Lebong Tengah Merugi

CABAI: Salah satu perkebunan cabai milik petani di Lebong Tengah.-(carles/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Curah hujan yang tinggi di Kabupaten Lebong, khususnya di Kecamatan Lebong Tengah, menyebabkan banyak tanaman cabai mengalami kerusakan dan membusuk.

Kondisi ini diperparah dengan turunnya harga cabai dari Rp 45 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

Penyebab utama kerusakan tanaman adalah meningkatnya kelembaban tanah yang mendukung perkembangan virus antraknosa, sehingga membuat petani mengalami kerugian.

Salah satu petani cabai di Lebong Tengah, Sopi (38), mengungkapkan bahwa curah hujan yang terus-menerus sejak sebulan terakhir menyebabkan akarnya membusuk, pertumbuhan melambat, serta daun rusak dan rontok. 

Baca Juga: Kades Ajak Warga Manfaatkan Lahan Perkebunan

Buah cabai pun turut membusuk akibat serangan virus antraknosa.

"Tanah yang basah sepanjang hari membuat tanaman lebih rentan terhadap penyakit. Akibatnya, produksi menurun drastis, dan di saat bersamaan harga jualnya pun turun," kata Sopi.

Sopi menambahkan bahwa kondisi hujan berkepanjangan membuat para petani terancam gagal panen.

Untuk menghindari kerugian lebih besar, beberapa petani memilih untuk melakukan panen lebih awal. 

Namun, harga jual cabai yang lebih rendah dari biasanya semakin menambah kesulitan para petani. 

Biasanya menjelang Ramadhan harga cabai naik, tetapi kali ini justru turun.

"Penghujan ini jelas merugikan kami para petani cabai. Kami berharap pemerintah dapat turun tangan untuk membantu kami, baik dengan pendampingan teknis maupun dukungan lain agar panen tetap bisa berjalan dan kami tidak semakin merugi," harap Sopi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan