“Hantu Hamas’: Unit Bayangan Brigade al-Qassam Paling Membingungkan Intelijen ‘Israel’

ilustrasi: Unit Bayangan, korp khusus Brigadi Al-Qassam yang disebut "Hantu Hamas".-foto: net-

“Unit Bayangan” didirikan pada tahun 2006. Unit ini berhasil menyembunyikan tentara ‘Israel’ bernama Gilad Shalit (26) dari Mossad –yang diklaim sebagai dinas intelejen paling canggih di dunia—selama sekitar 5 tahun.

Tentara ‘Israel’ ini bahkan muncul dalam sebuah video dalam keadaan sehat, dan makan bersama para pejuang Hamas tanpa borgol.

Atas keberhasilan ini, pejuang berhasil memaksa penjajah menyelesaikan kesepakatan pertukaran “Wafa al-Ahrar” atau dikenal “Kesepakatan Shalit,” yang mengakibatkan pembebasan dari 1.050 tahanan Palestina baik pria dan wanita.

Informasi tentang “Unit Bayangan” masih dalam lingkaran kegelapan dan dianggap salah satu unit militer paling penting dan paling rahasia di Brigade Izuddin Al-Qassam.

Unit Bayangan didirikan pada tahun 2006 atas perintah Panglima Tertinggi Brigade Qassam, Mohammad Dheif.  Keberadaan unit ini pertama kali terungkap pada tahun 2016, 10 tahun setelah didirikan.

Tugas lainnya adalah menahan empat tahanan ‘Israel’ sejak 2014, dua di antaranya adalah tentara yang ditangkap oleh Brigade Qassam selama perang 2014, dan dua lainnya memasuki Gaza dalam keadaan misterius dan jatuh ke tangan Brigade Qassam.

Pada tahun 2016, unit ini pertama kali diumumkan, berdasarkan keputusan Mohammad al-Deif, untuk mengungkapkan peran pentingnya dalam mengamankan tahanan

Menahan dengan martabat

Prinsip perlakuan di kesatuan ini adalah memperlakukan tawanan musuh dengan bermartabat dan penuh rasa hormat, sesuai dengan ketentuan Islam, dengan mempertimbangkan perlakuan musuh terhadap tawanan.

Setelah “Operasi Taufan Al-Aqsha” (Banjir Al-Aqsha), unit ini berperan dalam menjaga, mengamankan, dan merawat sekitar 200 hingga 250 tawanan ‘Israel’.

Keberhasilan mereka menyelamatkan sejumlah besar tawanan ‘Israel’, menyebabkan meningkatkan reputasi Al-Qassam dan Hamas di dunia internasional.

Mekanisme pemilihan anggota unit dan spesifikasinya dilakukan dengan sangat hati-hati sesuai dengan kriteria tepat yang dijelaskan sebagai “skala emas”.

Anggotanya harus memiliki rasa memiliki yang mendalam terhadap perjuangan Palestina dan proyek perlawanan, keinginan yang tinggi untuk berkorban, disertai kecerdasan tinggi dan berperilaku yang baik di saat krisis dan darurat.

Ia juga harus memiliki kemampuan tinggi untuk merasakan bahaya, dan kemampuan keamanan dan militer. Menurut Aljazeera Mubasyer, sebanyak lima anggota unit ini syahid selama serangan ‘Israel’ sejak 2008.

Bagaimanapun, “Unit Bayangan” bukan sekadar kelompok militer biasa, tetapi merupakan perwujudan strategi perlawanan jangka panjang, mengandalkan kerahasiaan dan disiplin untuk mencapai tujuannya dalam perang yang kompleks dan penjajahan yang berkepanjangan. (net)

Tag
Share