PAD Pariwisata Gagal Capai Target, Evaluasi Pengelola Akan Dilakukan
Objek wisata air putih yang telah mencapai target yang telah dibebankan.-(amri/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata di Kabupaten Lebong Tahun Anggaran (TA) 2024 dipastikan tidak memenuhi target.
Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Lebong sebelumnya ditargetkan menghasilkan PAD sebesar Rp75 juta dari retribusi tiga objek wisata unggulan.
Target tersebut terdiri dari kontribusi Rp45 juta untuk objek wisata Air Putih, Rp15 juta dari Danau Picung, dan Rp15 juta dari Pulau Harapan.
Namun, realisasi hingga akhir tahun hanya mencapai Rp48 juta, jauh di bawah target yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Harga BBM Non Subsidi di Bengkulu Per 1 Januari 2025 Naik
Kepala Bidang Pariwisata, Agus Suryadi, SE, mengungkapkan bahwa capaian tersebut sepenuhnya berasal dari dua objek wisata.
Objek wisata Air Putih berhasil mencapai target dengan menyumbang Rp45 juta, sementara Danau Picung hanya menyetor Rp3 juta.
Sementara itu, Pulau Harapan sama sekali belum memberikan kontribusi.
"Sejauh ini, PAD dari retribusi pariwisata baru mencapai Rp48 juta. Ini tentu akan menjadi bahan evaluasi kami ke depan," ujar Agus pada Rabu, 1 Januari 2025.
Menurut Agus, pihaknya telah melakukan berbagai upaya sepanjang tahun 2024 untuk mengoptimalkan pendapatan dari sektor ini.
Langkah-langkah yang dilakukan meliputi berkirim surat, mendatangi langsung pengelola wisata, hingga melakukan pendekatan langsung. Meski demikian, hasilnya masih belum sesuai harapan.
"Kami sudah mencoba berbagai cara, termasuk menghubungi pengelola langsung. Namun, respons yang kami terima kurang menggembirakan. Salah satu pengelola bahkan menyampaikan bahwa mereka mengalami kesulitan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar," ungkap Agus.
Menanggapi kondisi ini, Agus menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh terhadap pengelola wisata akan menjadi prioritas utama Disparpora Lebong di tahun 2025.
Langkah ini diharapkan dapat memperbaiki kinerja sektor pariwisata sehingga PAD dari retribusi bisa lebih maksimal.
"Kami akan mengevaluasi seluruh pengelola wisata yang ada. Tujuannya adalah memastikan pengelolaan objek wisata berjalan lebih baik ke depannya," pungkasnya.