5 Lukisan Yos Suprapto Dibredel, Okky Madasari Minta Menteri Kebudayaan Bertanggung Jawab
5 Lukisan Karya Yos Suprapto yang Ditolak.-Foto: net-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Okky Madasari, salah satu penulis kenamaan, ikut buka suara terkait 5 karya lukisan Yos Suprapto yang tidak disetujui Galeri Nasional Jakarta hingga berujung pada pembatalan pameran tunggal. Pameran Yos Suprapto tersebut seharusnya mulai dibuka tadi malam, Kamis (19/12).
Okky Madasari menyayangkan 'tangan besi' yang diberlakukan pada pameran tunggal seniman Yos Suprapto. Dia berpandangan, tidak seharusnya dilakukan pembredelan atau pembungkaman pada suatu karya seni.
"Gara-gara 5 lukisan mirip Jokowi ini, pameran tunggal Yos Suprapto yang seharusnya dibuka kemarin di Galeri Nasional, batal. Pintu ruang pameran di Galeri Nasional dikunci. Era sensor dan pembungkaman terhadap karya seni di bawah rezim Prabowo resmi dimulai?," tulis Okky Madasari di akun media sosial X.
Dia pun meminta Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk ikut bertanggung jawab atas kejadian ini. Pasalnya, menteri yang memiliki ketertarikan pada kebudayaan sejak masih remaja, seharusnya memastikan kebebasan ruang berpikir dan berekspresi di bidang kebudayaan dan kesenian.
Baca Juga: Paula Verhoeven Baru Pertama Kali Jalani Pemeriksaan Mata, Ini Alasannya
"Tanggung jawab utama Menteri Kebudayaan @fadlizon @Kemenkebud adalah memastikan tidak ada pemberangusan terhadap produk budaya. Ini belum ada 3 bulan pemerintahan baru, sudah ada sensor terhadap pameran di Galeri Nasional," keluhnya.
Lebih lanjut Okky Madasari menilai, 5 lukisan karya Yos Suprapto seharusnya dibaca dalam konteks tema pameran yaitu tentang kedaulatan pangan. Sejumlah lukisan yang disebut mirip Jokowi tersebut dianggapnya masih selaras dengan tema tersebut.
"Seniman, sastrawan, peneliti, individu yang mampu berpikir ketika disodori tema 'kedaulatan pangan'. Kenapa kita gagal mencapai kedaulatan pangan? Oh, karena kebijakan yang tidak berpihak, oh, karena ada perselingkuhan antar elit, oh, karena ada penguasa yang korup, dst," paparnya.
Sebelumnya, seniman lukis Yos Suprapto mengekspresikan kekecewaannya karena 5 karyanya ditolak untuk dipamerkan di Galeri Nasional Jakarta dengan alasan tidak sesuai dengan tema dan dianggap terlalu vulgar dalam menyampaikan pesan lewat lukisan.
Yos Suprapto sama sekali tidak setuju jika karya lukisannya yang disiapkan selama satu tahun belakangan dianggap tidak sesuai dengan tema. Dia justru menganggap 5 lukisan tersebut melengkapi narasi dari 25 lukisannya yang lainnya.
Dari pada kehilangan keutuhan narasi atas pesan yang hendak disampaikan, Yos Suprapto lebih memilih membatalkan pameran tunggalnya dan membawa pulang karya-karyanya tersebut ke Jogjakarta.
"Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan,” kata Yos Suprapto. (jp)