Bahaya Nikah Muda untuk Kesehatan Reproduksi dan Mental Perempuan
Bahaya Nikah Muda untuk Kesehatan Reproduksi dan Mental Perempuan-foto :tangkapan layar-
3. Rentan Terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS)
Pernikahan dini sering kali disertai kurangnya edukasi kesehatan reproduksi. Hal ini membuat perempuan muda lebih rentan terhadap infeksi menular seksual seperti HIV, gonore, dan klamidia.
Kurangnya pemahaman tentang kontrasepsi dan akses terbatas ke fasilitas kesehatan juga menjadi faktor pendukung risiko ini.
4. Peningkatan Risiko Kanker Serviks
Hubungan seksual dini pada perempuan muda meningkatkan risiko kanker serviks. Hal ini diperburuk jika perempuan tersebut belum mendapatkan vaksin HPV.
Menurut dr. Thomas, risiko kanker serviks dapat muncul beberapa tahun setelah pernikahan dini. Gejala seperti keputihan berbau dan perdarahan tidak normal sering kali baru terlihat 5-10 tahun kemudian, seperti dijelaskan oleh dr. Fedrik Monte Kristo, SpOG.
Dampak Mental dan Sosial Pernikahan Muda
Selain kesehatan fisik, menikah di usia muda juga berdampak negatif pada kesehatan mental. Perempuan yang menikah dini sering kali kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan, membatasi potensi karier, dan mengalami tekanan sosial dalam menjalani peran sebagai istri dan ibu di usia muda.
Beban ini dapat memicu stres, depresi, hingga gangguan kecemasan.
Edukasi dan Pencegahan Pernikahan Dini
Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko pernikahan muda melalui edukasi kesehatan reproduksi dan kampanye sosial.
Pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas harus bekerja sama memberikan akses informasi dan fasilitas kesehatan yang memadai.
Upaya ini dapat membantu mengurangi angka pernikahan dini sekaligus melindungi kesehatan perempuan muda.