Harga CPO KPBN Inacom Turun 0,62%, Tekanan Bursa Malaysia Jadi Pemicu

Reporter: Rendra Sutanto |

Editor: Reni Apriani |

Selasa , 19 Nov 2024 - 16:58

Harga CPO KPBN Inacom Turun 0,62%, Tekanan Bursa Malaysia Jadi Pemicu--dok/radarlebong

harga cpo kpbn inacom turun 0,62%, tekanan bursa malaysia jadi pemicu                            radarlebong.bacakoran.co - pada senin, 18 november 2024, harga minyak sawit mentah (cpo) di pt. kharisma pemasaran bersama nusantara (kpbn) inacom tercatat mengalami penurunan sebesar 0,62%.
harga cpo dipatok sebesar rp 15.255 per kilogram, turun sekitar rp 95 dibandingkan harga pada jumat, 15 november 2024, yang mencapai rp 15.350 per kilogram.
penurunan harga ini mencerminkan kondisi pasar yang tengah tertekan, baik di pasar domestik maupun global.
informasi yang diperoleh dari kpbn menyebutkan, harga cpo untuk berbagai wilayah juga menunjukkan penurunan.
baca juga:indonesia berpotensi jadi pemimpin biofuel dunia lewat cpo
di wilayah franco belawan dan dumai, harga ditetapkan pada rp 15.255 per kilogram.
sementara itu, harga cpo di talang duku lebih rendah, yakni rp 15.073 per kilogram, dan di teluk bayur berada di angka rp 15.125 per kilogram.
penurunan harga cpo ini dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, termasuk pergerakan harga di bursa internasional.
bursa malaysia juga mencatatkan penurunan harga cpo yang cukup signifikan pada hari yang sama.
baca juga:harga emas melonjak 2% di tengah ketidakpastian geopolitik dan dolar yang melemah
berdasarkan laporan reuters, harga kontrak minyak sawit berjangka di bursa malaysia turun sebesar rm 71 per ton atau sekitar 1,41%, menjadi rm 4.982 per ton (sekitar usd 1.115,79).
penurunan ini terutama dipicu oleh melemahnya harga minyak sawit di bursa dalian, china, yang juga terpengaruh oleh fluktuasi harga minyak kedelai di pasar internasional.
meskipun harga minyak sawit di pasar internasional mengalami penurunan, harga cpo di indonesia tetap dipengaruhi oleh dinamika pasar domestik yang beragam.
tren penurunan harga ini menandakan bahwa industri sawit indonesia menghadapi tantangan dalam menjaga kestabilan harga, terutama dengan ketidakpastian di pasar global.
baca juga:prediksi emas dunia tembus $3.000, harga emas antam naik signifikan
para pelaku industri perlu terus memantau perkembangan pasar untuk menyesuaikan strategi mereka dalam menghadapi fluktuasi harga cpo yang tidak menentu.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lebong, Jumat 7 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan