Lagi, Pemuda di Lebong Ditemukan Meregang Nyawa dengan G4ntung Diri
Tampak kabel tembaga yang diduga digunakan korban untuk gantung diri mengakhiri hidup.-foto :dokumentasi Polres Lebong-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Lagi, kasus bunuh diri dengan cara gantung diri di Kabupaten Lebong kembali terjadi.
Bilamana sebelumnya, jumat 6 September 2024 lalu, seorang pemuda Kelurahan Turan Lalang Kecamatan Lebong Selatan nekat akhiri hidup dengan menenggak racun.
Kasus serupa kembali terjadi, seorang pemuda berusia 17 tahun asal Desa Ujung Tanjung I kecamatan Lebong Sakti ditemukan meregang nyawa dengan gantung diri menggunakan kabel tembaga sepanjang 1,75 meter dalam kamarnya.
Dugaan lantaran masalah asmara, pemuda tersebut nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya.
BACA JUGA:Diduga Bunuh Diri, Pria Paruh Baya Meninggal Dunia dengan Leher Terikat, Mulut Berbusa
Kapolres Lebong, Awilzan, SIK, Melalui PS Kasubsi PIDM Humas, Aipda Syaipul Anwar, mengatakan, korban ditemukan dalam keadaan tergantung dikamarnya, dengan mengunakan tali kabel tembaga sepanjang 1,75 M
dengan di ikat dengan paku yang di tancapkan di tembok dengan kedalaman 1,5 cm. Dan pertama kali ditemukan oleh Winora (36) ibu korban dan Indra Sanusi (40) yang merupakan warga setempat.
"Kronologis kejadian, pada hari kamis, 12 September 2024 sekira pukul 06.30 Wib Ibu korban, Winora tak lain ibu korban, kekamar anaknya bermaksud untuk membangunkan tidur anaknya untuk sekolah.
Namun, sang anak saat digedor pintu tidak keluar dari kamar. Sang ibu meminta bantuan tetangga untuk mendobrak pintu dan Ibu korban melihat Korban sudah tergantung menggunakan tali kabel tembaga diatas tempat tidur dengan posisi duduk dan sudah meninggal dunia,"terang Saipul.
BACA JUGA:Polisi Selidiki Motif Sekeluarga Bunuh Diri di Apartemen Teluk Intan Tower Topas
Saipul, menjelaskan, untuk motif penyebab terjadinya bunuh diri belum diketahui, namun dugaan sementara karena percintaan. Pasalnya, sebelum kejadian, korban dalam keadaan sehat.
"Atas meninggalnya korban, pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk di lakukanya autopsi pada korban dengan membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi pada jenazah,"demikian Saipul.