Perdebatan Panas Silfester Matutina dan Rocky Gerung Viral di Media Sosial
Perdebatan Panas Silfester Matutina dan Rocky Gerung Viral di Media Sosial--Tangkapan Layar
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Perdebatan sengit antara Silfester Matutina dan Rocky Gerung mencuri perhatian publik setelah viral di media sosial hari ini.
Perdebatan ini terjadi dalam sebuah acara televisi, di mana Rocky Gerung, seorang pengamat politik dan filsuf, mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait beberapa pasal yang dianggap melanggar.
Rocky Gerung dalam pernyataannya menyoroti sejumlah kebijakan Jokowi yang dianggapnya problematik.
"Saya rasa banyak kebijakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar hukum dan demokrasi," ujar Gerung.
Namun, kritik tersebut langsung mendapatkan respons keras dari Silfester Matutina.
Silfester Matutina, relawan Jokowi dan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), meminta bukti konkret dari pernyataan Gerung.
BACA JUGA:Sejarah dan Perkembangan Tenis Kursi Roda: Dari Terapi ke Arena Paralimpiade
BACA JUGA:Ridwan Kamil Bertemu Fauzi Bowo, Bahas Persiapan Pilkada DKI Jakarta 2024
"Jika Anda mengklaim adanya pelanggaran, tunjukkan buktinya seperti di pengadilan," tegas Matutina.
Ketegangan meningkat ketika Silfester melontarkan kalimat kasar kepada Rocky, menyebutnya sebagai "manusia pecundang yang sangat merugikan bangsa kita dengan kebohongan-kebohongan yang dia lakukan."
Perdebatan ini menjadi trending topic di X, dengan warganet ramai membahas serta mencari tahu lebih banyak tentang Silfester Matutina.
Banyak yang penasaran dengan latar belakang Matutina, yang dikenal memiliki riwayat pendidikan berbeda dari politik dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Silfester Matutina lahir di Ende, Flores, pada 19 Juni 1971, dan meskipun latar belakang pendidikannya tidak terkait langsung dengan politik, ia dikenal sebagai pendukung vokal Jokowi dan sering terlibat dalam diskusi mengenai kebijakan pemerintah.
Perdebatan ini menunjukkan betapa perbedaan pendapat dapat memicu reaksi emosional yang kuat di masyarakat, serta bagaimana media sosial berperan dalam memperluas dampaknya.