Demonstrasi Mahasiswa di Semarang Berakhir Ricuh, Komnas HAM Lakukan Investigasi
Polisi saat menembakkan gas air mata ke arah massa aksi di Balai Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (26/8).-Foto: net-
SEMARANG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Demonstrasi mahasiswa di depan DPRD Kota Semarang, Jawa Tengah berakhir ricuh pada 26 Agustus 2024.
Kerusuhan mahasiswa -yang juga massa dari pelajar ikut terlibat- dengan polisi itu menjadi perhatian publik. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pun melakukan investigasi.
"Kami turun ke Semarang karena ada aksi besar 26 Agustus lalu yang menyedot perhatian nasional," kata Komisioner Komnas HAM Saurlin Siagian di Semarang, Kamis (29/8).
Menurut dia, sekitar tiga hari tim dari Komnas HAM berada di Semarang untuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi dan korban dalam kericuhan antara mahasiswa dan polisi itu.
Baca Juga: Ketersediaan Pertalite Tetap Terpenuhi Sesuai Kuota dari Pemerintah
Komnas HAM bertemu dengan pejabat Polda Jawa Tengah, mahasiswa, korban, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah, hingga pendamping dari kelompok masyarakat.
Selain itu, lanjut dia, tim juga mengumpulkan rekaman CCTV untuk dianalisis. Dia menuturkan unjuk rasa merupakan ekspresi kebebasan berpendapat yang memerlukan perlindungan negara.
"Penyampaian pikiran di muka umum dijamin oleh undang-undang. Ini merupakan hal bagus untuk demokrasi," katanya.
Seusai demo yang berakhir ricuh kemarin, dia meminta jangan sampai para mahasiswa yang melakukan aksi mendapat intimidasi.
"Demo merupakan sesuatu yang positif, oleh karena itu demo jangan menjadi sumber trauma," katanya.
Saurlin menambahkan hasil investigasi tersebut akan dianalisis sebelum akhirnya Komnas HAM memberikan rekomendasi atas peristiwa tersebut.
Sebelumnya, polisi membubarkan paksa aksi mahasiswa di depan Kantor DPRD Kota Semarang pada Senin (26/8) petang. Sempat terjadi aksi dorong antara mahasiswa dan petugas kepolisian yang berjaga.
Dalam aksinya, para mahasiswa merusak dua pintu gerbang kompleks kantor yang berada satu lokasi dengan kantor Wali Kota Semarang.
Polisi mendorong massa mahasiswa ke arah Utara di Jalan Pemuda dengan menggunakan mobil meriam air dan tembakan gas air mata. (jp)